Jakarta, CNN Indonesia -- Musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Hanura kubu ‘Ambhara’ atau kubu Sarifuddin Sudding dengan agenda pemilihan ketua umum pengganti Oesman Sapta Odang atau OSO ditunda hingga Kamis (18/1).
Sedianya, munaslub digelar di Hotel Sultan, Jakarta pada Rabu malam (17/1) ini,
Wakil Sekjen Hanura kubu Ambhara, Dadang Rusdiana mengonfirmasi penundaan munaslub tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Munaslub digeser ke Bambu Apus (Jakarta Timur), sehingga waktu pun bergeser ke hari besok (Kamis) jam 8 untuk persiapan tempat,” tutur Dadang melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu malam (17/1).
Hingga saat ini, belum ada keterangan lebih rinci mengenai alasan penundaan munaslub dari pengurus Partai Hanura kubu Ambhara.
Sebelumnya, Hanura kubu Ambhara berencana menghelat munaslub untuk memilih ketua umum baru menggantikan OSO.
"Ya Munaslub memilih ketua umum. Langsung ini saja nanti pemilihan ketum," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Dadang Rusdiana saat dihubungi, Rabu sore.
Dadang mengklaim, gelaran munaslub sudah direstui Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu diklaim juga bakal hadir.
Munaslub ini digelar kubu Ambhara karena sebelumnya sudah memecat OSO dari ketua umum. Mereka mengangkat Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum.
Di sisi lain, Hanura kubu Manhattan atau kubu OSO menganggap munaslub tersebut ilegal. Alasannya, karena munaslub harus dihelat dengan seizin ketua umum partai yang tercantum dalam surat keputusan kementerian hukum dan HAM.
Hal itu diucapkan Sekjen Hanura kubu OSO, Heri Lontung Siregar kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (17/1).
“Ilegal dong. Kan harus sesuai SK Menkumham,” kata dia.
(osc)