Sandi Sebut Masalah dengan Pelapor Baru Muncul Jelang Pilkada

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2018 20:08 WIB
Wagub DKI Sandiaga Uno menyebut masalah dengan pelapor kasus penipuan tanah, Djonny Hidayat, baru muncul jelang Pilkada 2017.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (tengah), di Polda Metro jaya, Kamis (18/1). Ia menyebut, masalah dengan pelapor baru terjadi jelang Pilkada 2017. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tak memiliki masalah dengan pelapor kasus penipuan dan penggelapan dalam penjualan tanah, Djonny Hidayat. Namun, hubungan keduanya mulai retak saat mendekati Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Beliau (Djonny, adalah) Direksi (di PT. Japirex) dan waktu itu sama saya tidak ada masalah. Sampai menjelang Pilkada saja tiba-tiba baru ada masalah," ungkapnya, seusai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/1).

Djonny adalah pelapor kasus penipuan dan penggelapan tanah. Ia menguasakan pelaporan yang menyeret nama Sandi itu kepada Fransiska Kumalawati Susilo. Kasus itu resmi dilaporkan melalui LP/1151/III/2017/PMJ/Dit.Reskrimum pada 8 Maret 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika itu, pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran pertama berlangsung pada 15 Februari 2017, dan pencoblosan putaran kedua pada 19 April 2017.

Djonny sendiri pernah menjabat sabagai salah satu Direksi PT. Japirex. Sandi juga pernah memiliki saham dan menduduki jabatan Komisaris di perusahaan itu.

Ditanya lebih jauh soal kemungkinan hadirnya kepentingan politik dari pelaporan itu, Sandiaga menyerahkannya pada proses hukum.

"Saya tidak mau suudzon, saya punya prasangka baik bahwa insyallah ini semua proses yang dilakukan oleh profesional, pihak kepolisian daerah. Jadi kita mendukung langkah-langkah itu," kilahnya.

Hanya saja, Sandi menyinggung soal kemunculan mendadak kasus yang terjadi pada 2001 atau 17 tahun lalu itu.

"Kasus-kasus yang sudah mendekati 20 tahun ini tiba-tiba bangkit kembali. Sama-sama kita pastikan supaya sebagai pelayan masyarakat, polisi bisa melayani untuk kasus-kasus yang ada di 20 tahun ini," tuturnya.

PT. Japirex, yang bergerak di bidang ekspor rotan, sudah dilikuidasi pada 2002. Ketika itu, perusahaan ini menjual sejumlah aset. Salah satunya, aset tanah yang jadi pangkal permasalahan laporan Djonny. Sebab, sebidang tanah yang dijual di Curug, Tangerang, itu diklaim milik Djonny.

(arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER