Jakarta, CNN Indonesia -- Sumatera Selatan masih kekurangan tenaga penghulu sehingga pelayanan pencatatan pernikahan di provinsi itu diklaim tak maksimal.
Seperti dikutip dari
Antara, Jumat (26/1), Kepala Humas Kanwil Kementerian Agama Sumsel Saefudin, mengatakan kekurangan tenaga penghulu itu telah diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) di hadapan Komisi VIII DPR RI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kakanwil Kemenag Sumsel Al Fajri Zabidi mengatakan minimnya tenaga penghulu ini perlu segera dicari jalan keluarnya. Ia menerangkan kondisi saat ini ada penghulu di satu kecamatan bertugas di beberapa desa. Akibatnya, sambung Al Fajri, kerap kali pencatatan perkawinan harus mengantre.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, dengan kekurangan tenaga penghulu tersebut, pihaknya minta masukan untuk mencari solusinya.
Sementara itu, kemarin di Makassar, Sulawesi Selatan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan peningkatan wawasan penghulu berperan penting dalam mengoptimalkan progam Kantor Urusan Agama (KUA) di masing-masing wilayah.
Jadi tidak hanya menjadi tempat berlangsungnya pernikahan, KUA juga tempat pendiidkan pra nikah dan bimbingan perkawinan. Ini sangat penting. Sebab ketahanan nasional sebagai sebuah bangsa itu sangat tergantung kepada ketahanan keluarga,” kata Lukman.
Lukman mengatakan data Kementerian Agama mencatat angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga dari tahun ke tahun terus meningkat. Di sisi lain, setiap tahun lebih dari 2 juta pasangan yang melangsungkan perkawinan.
"Di sinilah peran KUA sangat penting dalam menjalankan program pendidikan pranikah dan bimbingan perkawinan," ujar Lukman seperti dikutip dari situs
Kementerian Agama.
"Untuk mewujudkan semua ini, tentunya kita mengharapkan dukungan dari segenap
stakeholder dan organisasi masyarakat yang bergayung sambut dengan peningkatan wawasan dari para penghulu," sambungnya.
[Gambas:Video CNN] (antara)