Kapolri Tak Menuntut Anak Buahnya Wajib Menang di Pilkada

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jan 2018 14:51 WIB
Mabes Polri meluruskan pernyataan calon wakil gubernur Jawa Barat Anton Charliyan tentang pesan Kapolri agar calon kepala daerah dari Polri harus menang.
Mabes Polri meluruskan pernyataan calon wakil gubernur Jawa Barat Anton Charliyan tentang pesan Kapolri agar calon kepala daerah dari Polri harus menang. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri mengklarifikasi pernyataan Inspektur Jenderal Anton Charliyan yang mengaku mendapatkan pesan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, Tito tidak pernah memerintahkan perwira atau mantan perwira Polri yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah untuk berhasil atau menang.

Menurutnya, sikap Tito terhadap perwira atau mantan perwira Polri yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah hanya sebatas memberikan restu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya klarifikasi, Kapolri tidak pernah perintahkan kepada bakal calon pimpinan daerah dari perwira Polri untuk seperti itu (menang)," kata Setyo di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (30/1).

Menurutnya, Tito serta institusi Polri tetap netral dan tidak memihak pihak mana pun dalam menyikapi langkah perwira atau mantan perwira Polri yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

Setyo juga menegaskan, Polri tetap profesional dalam menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada 2018 yang akan berlangsung di 171 wilayah.

"Kami profsesional dalam memberikan keamanan dan pengamanan," ucap jenderal bintang dua itu.
Dia melanjutkan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) tengah menyelidiki apakah pernyataan yang dilakukan Anton ini masuk dalam ranah pelanggaran kode etik profesi anggota Polri. Langkah ini ditempuh mengingat status Anton yang masih aktif sebagai anggota Polri hingga saat ini.

Setyo menambahkan, dirinya juga sudah mengklarifikasi Anton secara langsung soal pernyataan tersebut. Namun, mantan Kapolda Jawa Barat itu mengaku lupa apakah pernah mengungkapkan pernyataan seperti yang ramai diberitakan sejumlah media massa.

"Nanti dilihat apakah masuk dalam ranah kode etik apa bukan. Saya sudah klarifikasi ke beliau melalui telepon, beliau menyatakan lupa pernah katakan itu apa enggak," tutur Setyo.

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan bahwa Anton mengaku mendapat pesan dari Tito untuk memenangkan Pilkada. Pernyataan itu disampaikan Anton kepada wartawan usai mendaftarkan diri bersama Tubagus Hasanuddin ke Kantor KPUD Jawa Barat pada Rabu (10/1).

"Pesan Kapolri, calon dari Polri sekali tampil harus berhasil, sekali berjuang harus menang," ujar Anton ketika itu.
(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER