Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Komunitas Supir Angkot Tanah Abang sekaligus supir angkutan kota (Angkot) M08, Rosyid, membantah tudingan bahwa ada ancaman di balik keikutsertaan para sopir angkot Tanah Abang dalam aksi demonstrasi.
"Kita demo kemarin itu spontanitas, karena kemauan kita sendiri. Kita punya keresahan punya masalah besar, enggak ada kita itu diancam buat ikut," kata Rosyid saat ditemui CNNIndonesia.com dibawah Flyover Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).
Hal itu dikatakan terkait dengan pernyataan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan yang menyebut bahwa para sopir angkot itu diancam agar ikut dalam aksi demonstrasi tentang penataan Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosyid menuding Syafruhan hanya berasumsi dan lebih memihak kebijakan Gubernur DKI-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dibandingkan peduli terhadap nasib para sopir angkot.
"Dia
ngomong gitu dasarnya apa? Kami ini spontanitas ikut demo karena ada masalah, bukan malah seperti orang yang dukung Pemerintah. (Kebijakan) ini harus dikritisi," ujar Rosyid.
Rosyid pun menyinggung pihak Organda DKI Jakarta yang selama ini tak memihak sopir angkot di Tanah Abang dan tak menjalankan fungsi sebagai tempat untuk menampung keluhan dan memahami masalah angkot.
Ia meminta Organda mengakomodasi dan memperjuangkan nasib sopir angkot agar Jalan Jati Baru dibuka kembali.
"Organda sekarang enggak berfungsi, setiap keluhan sopir angkot, enggak ditanggapi," keluhnya.
Semada, Dede, salah satu pengemudi angkot M08, mengaku tak ada yang memaksa dirinya untuk ikut demonstrasi menuntut dibukanya Jalan Jati Baru tersebut.
Ia menegaskan, dirinya dan rekan-rekannya hanya ingin memperjuangkan nasib kehidupannya yang tak tentu pasca Jalan Jati Baru ditutup.
"Enggak ada namanya dipaksa buat ikut. Kita ikut karena kita mau, kita butuh, karena enggak ada lagi tempat buat ngadu kita selain kita demo," kata Dede.
Sebelumnya, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menuding ada pihak yang mengancam sopir angkot di Tanah Abang agar ikut berdemo di Jalan Jati Baru kemarin.
Laporan itu ia klaim didapatkan dari para supir angkot di kawasan Tanah Abang sehari sebelum dilakukan aksi demonstrasi.
Pada Senin (29/1), sejumlah pengemudi angkutan kota (angkot) trayek M03, M08, M09, dan M10, berunjuk rasa dengan menutup jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta.
Mereka menuntut agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka sepenuhnya jalan tersebut untuk kendaraan melintas.
Pengemudi angkot yang berunjuk rasa adalah mereka yang melayani jurusan M09 Tanah Abang-Kebayoran Lama, M10 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan M11 Tanah Abang-Meruya.
(arh/gil)