Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut, pertengkaran antara Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah, Mohammad Saleh Bantilan dengan Wakil Bupati Tolitoli Abdul Rahman Buding, sebagai suatu hal yang memalukan.
“Memalukan, apa pun penjelasannya,” kata dia, melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (1/2).
[Gambas:Youtube]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tjahjo pertengkaran keduanya tidak pantas dilakukan. Terlebih, adu mulut, yang hampir berujung pada adu jotos, itu dilakukan di hadapan banyak orang.
Seharusnya, kata Mendagri, Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli peka terhadap akibat pertengkaran di hadapan publik itu. Terutama, perihal penilaian dari masyarakat terhadap pemimpinnya sendiri.
“(Bupati, Wakil Bupati) seharusnya memberi contoh kepada masyarakatnya demi kehormatan sebagai pejabat daerah dan kehormatan pemerintah daerah,” jelas dia.
Tjahjo lalu meminta kepada keduanya tak mengulangi kejadian serupa. Perbedaan pendapat, kata dia, sebaiknya dihadapi dengan bijak dan arif serta tidak dipertontonkan kepada masyarakat.
“Berusahalah menahan emosi walau sesulit apa pun kondisinya,” saran dia.
Sebelumnya, beredar video pertengkaran antara Bupati Tolitoli dan Wakil Bupati Tolitoli berdurasi lebih dari 2 menit yang menjadi viral di media sosial.
Pertengkaran itu terjadi dalam agenda Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Fungsional Pengawas dan Kepala Sekolah di Lingkup Pemerintah Kabupaten Tolitoli.
Abdul Rahman Buding, yang mengenakan kemeja berwarna biru, tampak menendang dengan kencang meja di atas panggung. Dia juga memaki atasannya, Mohammad Saleh Bantilan dengan nada tinggi.
Ia kemudian turun dari panggung sembari tetap berteriak kepada Bupati. Mohammad Saleh kemudian membalas terikan itu dengan nada suara yang sama.
Video ini kemudian diakhiri dengan penegasan Bupati yang menyatakan bahwa ia tidak akan membatalkan pejabat yang sudah dilantik.
(arh/gil)