Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri memutuskan untuk turun tangan menyelesaikan pertikaian antara Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah, Mohammad Saleh Bantilan dengan wakilnya Abdul Rahman Buding. Langkah konkret yang diambil Kemendagri sejauh ini, yakni memanggil Mohammad Saleh ke Jakarta untuk dimintai keterangan.
Sebelumnya, Mohammad Saleh dan Abdul Rahman terlibat adu mulut dengan nada tinggi. Perdebatan keduanya diketahui melalui video yang viral di media sosial.
“Dia baru saja menghadap saya dua jam yang lalu,” kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Sumarsono kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Jumat (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumarsono menjelaskan, adu mulut antara kedua pimpinan Kabupaten Tolitoli itu terjadi dipicu karena ada kepentingan wakil bupati yang tidak diakomodir oleh sang bupati.
Sumarsono melanjutkan, mulanya, Bupati Tolitoli berencana memberhentikan seorang kepala dinas. Wakil Bupati turut menyetujui rencana itu.
“Entah karena faktor pribadi atau apa pokoknya mau diberhentikan,” kata Sumarsono.
Kemudian, bupati membatalkan rencana itu menjelang pelantikan kepala dinas yang baru dilakukan. Alasannya, kepala dinas yang bersangkutan tengah menyelesaikan tugas berat nan strategis. Pembatalan itu pun disetujui oleh wakil bupati.
“Wakil bupati bilang ‘oke lanjut’, tapi ternyata kok marah-marah,” katanya.
Ke depannya, Sumarsono mengatakan bakal menggali lebih dalam terkait faktor perselisihan antara Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli. Dia akan menggali keterangan dari pihak-pihak lain yang bersangkutan.
Bupati Tolitoli Sering ke Jakarta di Hari KerjaSumarsono lalu mengatakan, Saleh kerap bepergian ke Jakarta di hari kerja. Saleh, kata Sumarsono, sering mengunjungi ke Jakarta untuk bertemu dengan investor.
“Dia sering ke Jakarta mengundang investor masuk Tolitoli,” tutur Sumarsono.
Meski begitu, Sumarsono mengatakan aktivitas Saleh tersebut tidak melanggar aturan. Saleh memiliki kewenangan hal tersebut karena bagian dari pekerjaan demi membangun daerahnya. Saleh juga tidak perlu mendapat izin dari Kemendagri untuk melakukan hal tersebut.
“Memang meninggalkan daerah. Mengundang investor karena kalau enggak ada pendekatan, ya mana ada investor mau ke sana. Yang penting secara informal diketahui gubernur,” lanjut Sumarsono.
Selain itu, Sumarsono lalu mengatakan bahwa Saleh kerap bepergian ke Singapura. Namun, kunjungan Saleh ke negara tetangga itu selalu dilakukan di akhir pekan dan untuk keperluan kesehatan.
“Jadi alasannya kesehatan. Itu pun sudah seizin gubernur Sulawesi Tengah,” ucap Sumarsono.
Sumarsono menampik wakil Bupati Tolitoli, Abdul Rahman Buding memulai adu mulut karena Saleh sering meninggalkan Kabupaten Tolitoli. Baik di hari kerja karena Saleh ke pergi Jakarta, mau pun akhir pekan karena Saleh bepergian ke Singapura.
Sumarsono menegaskan hal itu bukan faktor timbulnya perselisihan yang viral di media sosial beberapa hari terakhir.
(osc/sur)