Kritik Arah Bangsa, Fahri Hamzah Keluarkan Kartu Merah

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Feb 2018 12:26 WIB
Di hadapan alumni KAMMI, Fahri Hamzah, mengeluarkan 'kartu merah' sebagai bentuk kritik terhadap arah bangsa Indonesia saat ini.
Presidium Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI), Fahri Hamzah, mengeluarkan 'kartu merah' untuk sebagai bentuk kritik terhadap arah bangsa Indonesia (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presidium Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI), Fahri Hamzah, mengeluarkan 'kartu merah' sebagai bentuk kritik terhadap arah bangsa Indonesia saat ini.

Hanya saja, ketika ditanyai lebih lanjut, Fahri enggan menjelaskan sosok atau institusi yang diberinya kartu merah tersebut,

Aksi kartu merah Fahri itu terjadi saat ia memberikan kata sambutan dalam acara Musyawarah Kerja Nasional I KA KAMMI yang mengangkat tema Arah Baru Indonesia di Royal Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri menyatakan, seorang pemain harus dikeluarkan bila melakukan kesalahan dalam membawa arah bangsa Indonesia.

"Kita harus menjaga rohnya. Makanya, tadi kartu kuning, kalau saya sudah ada kartu merah. Ini jangan salah arah bangsa kita. Kalau salah arah, pemainnya dikeluarin saja," kata Fahri.

Fahri sendiri menolak menjelaskan secara detail perihal sosok 'pemain' yang ia maksud dan hanya menyatakan bahwa 'kartu merah' terkait arah baru Indonesia yang perlu dilakukan dengan melakukan evaluasi secara mendalam.

"Pokoknya dikeluarin dulu saja kartunya. Tentang arah baru begitu kira-kira," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang turut hadir dalam acara mengaku juga akan mengeluarkan 'kartu merah' kepada Presiden Joko Widodo bila dipinjamkan Fahri.

Ia menyatakan, kartu merah itu berarti cukup satu periode untuk Jokowi karena terlalu banyak kekurangan dan janji yang tidak dipenuhi.

"Kalau saya dikasih kartu merah saya keluarin juga. Kalau saya kartu merah itu ckup satu periode, enough is enough," ujarnya.

Sebelum muncul gimik kartu merah dari Fahri, Jokowi juga mendapat gestur 'kartu kuning' usai berpidato dalam Dies Natalis ke-68 UI.

Saat itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa mengangkat buku kuning, seperti wasit sepak bola yang memberikan kartu kuning pada pemain sepak bola yang melakukan pelanggaran berat.

Kepala Kajian dan Aksi Strategi BEM UI Alfian Tegar Prakasa mengatakan, aksi ‘kartu kuning’ untuk Jokowi dilakukan karena ketidakjelasan pertemuan rencana pertemuan.

Alfian mengatakan, pada awalnya rektorat memang memberitahu BEM berkesempatan bertemu Jokowi guna memberikan kajian. Tetapi, mereka tidak mendapat informasi lanjutan.

“Sampai malam dan dini hari ini belum ada kejelasan mengenai forum pertemuan. Dari keterbatasan dan belum jelas forumnya, kami mengadakan aksi lain,” kata Alfian ketika dikonfirmasi, Jumat (2/2).

Alfian menegaskan, segala bentuk aksi tidak bermaksud membuat kericuhan

“Seharusnya pemerintah langsung mengadakan diskusi dengan mahasiswa. Karena di sini juga kami tidak ada aksi ricuh,” tuturnya.

Fahri menyebut gestur 'kartu kuning' seolah jadi  komando untuk kembali mengingatkan pemerintah dengan metode pergerakan mahasiswa.

"Yang lain kan kuning. Kalau saya kebetulan yang merah. Jadi saya keluarin merah," ujarnya.
(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER