Setnov Mengaku Dapat Laporan Ganjar Terima US$500 Ribu

Feri Agus | CNN Indonesia
Kamis, 08 Feb 2018 15:26 WIB
Setya Novanto mengaku mendapatkan laporan dar sejumlah orang bahwa Ganjar Pranowo menerima US$500 ribu dari proyek e-KTP.
Setya Novanto mengaku mendapat laporan bahwa Ganjar Pranowo mendapatkan uang US$500 ribu dari proyek e-KTP. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto mengaku mendapat laporan dari sejumlah orang bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima uang dari proyek pengadaan e-KTP.

Laporan tersebut diterima Setnov dari mendiang mantan anggota Komisi II DPR Mustokoweni, Ignatius Mulyono, dan Miryam S Haryani serta pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Hal tersebut disampaikan Setnov untuk menjelaskan maksud dirinya menanyakan sesuatu kepada Ganjar saat bertemu di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertana ini pernah almarhum Mustokoweni dan Ignatius Mulyono itu pada saat ketemu saya, menyampaikan telah sampaikan dana uang dari Andi untuk dibagikan ke Komisi II dan Banggar DPR," kata Setnov saat menanggapi kesaksian Ganjar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (8/2).

"Ini background-nya pak dari Mustokoweni terus dan itu disebut nama pak Ganjar (menerima). Kedua, ibu Miryam menyatakan hal yang sama," kata Setnov menambahkan.

Selain dari Mustokoweni dan Miryam yang melaporkan bahwa uang proyek e-KTP sudah masuk ke kantong Ganjar, Setnov mengaku juga mendapatkan laporan yang sama dari Andi Narogong.

Menurut Setnov, Andi menyampaikan telah memberikan untuk anggota Komisi II dan Banggar DPR, termasuk kepada Ganjar sebesar US$500 ribu.

"Ketiga waktu andi kerumah saya itu sampaikan telah berikan uang ke teman-teman komisi II dam banggar. Dan (pemberian) untuk Ganjar sekitar bulan September jumlah US$500 ribu. Nah itu disampaikan ke saya," tuturnya.
Setnov melanjutkan, setelah mendapat laporan tersebut, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu kemudian mengonfirmasi langsung kepada Ganjar ketika bertemu di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Setnov ingin memastikan bahwa Ganjar telah menerima uang dari proyek e-KTP.

"Untuk itu saya ketemu, penasaran saya nanyakan apakah sudah selesai dari teman-teman, gitu. Pak Ganjar waktu jawab, 'ya itu semua urusan yang tahu pak Chairuman'. Itu saja yang perlu ditanggapi," kata Setnov menirukan percakapannya dengan Ganjar.

Namun, Ganjar membantah pernyataan Setnov. Calon gubernur Jawa Tengah itu mengatakan menolak saat Mustokoweni menawarkan uang terkait proyek yang ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.

"Yang pertama Mustokoweni pernah menjanjikan kepada saya mau berikan langsung dan saya tolak. Sehingga publik meski tahu sikap menolak saya," tuturnya.

Selain itu, kata Ganjar, Miryam juga membantah telah memberikan uang kepada dirinya ketika dikonfrontasi oleh penyidik KPK Novel Baswedan saat proses pemeriksaan. Tak hanya itu, menurut Ganjar, Andi juga membantah telah memberikan uang dari proyek e-KTP kepada dirinya.

"Saya menyampaikan apa yang disampaikan oleh pak Nov dari cerita itu tidak benar," kata dia.

Nama Ganjar sendiri muncul dalam surat dakwaan mantan dua pejabat Kementerian Dalam Negeri Irman dan Sugiharto. Ganjar disebut menerima uang panas e-KTP sebesar US$520 ribu. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin juga menegaskan bahwa Ganjar menerima uang dari proyek e-KTP.

Ketika proyek e-KTP bergulir, Ganjar duduk sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR periode 2009-2014.
(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER