Bandung, CNN Indonesia -- Jawa Barat sebagai provinsi terbesar di Indonesia punya banyak potensi untuk mendorong keadilan dan pembangunan ekonomi. Ada banyak desa dengan potensi alam besar, serta kota yang memiliki peluang sebagai lokomotif pertumbuhan.
Ungkapan itu disampaikan Ridwan Kamil, Calon Gubernur Jawa Barat dalam pidato politiknya di hadapan ribuan relawan, simpatisan dan pendukung dari partai simpul dan politik yang memadati Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, pada Kamis (8/2) malam. Dalam pidato dengan visi 'Jabar Juara' itu, ia mengungkapkan beberapa gagasan.
"Untuk membangun Jabar, diperlukan pendekatan yang seimbang antara keadilan dan pertumbuhan ekonomi, pemahaman yang komprehensif antara desa dan kota, serta visi yang kuat tentang bagaimana melahirkan manusia Jabar yang beriman, bahagia, dan berkualitas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang akrab disapa Emil tersebut, 'Jabar Juara' lahir sebagai sebuah gagasan yang tulus dari hasil pemikiran luhur untuk menghadirkan Jabar yang mampu mengisi kemerdekaan dengan persatuan, kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran.
"Malam ini, kita bermufakat untuk bersama dalam barisan yang akan membawa perubahan. Perubahan harus secepatnya hadir di provinsi tercinta yang hari ini masih menyisakan banyak masalah," tegasnya.
Lebih jauh, Emil menjelaskan beberapa hal yang patut jadi perhatian di Jawa Barat. Di antaranya, kata dia, tidak boleh lagi ada warga yang jauh dari agama dan Pancasila, warga yang tercerabut jati diri budaya Sunda-nya, atau kegiatan berperadaban yang lemah daya saingnya.
Dia juga tak menginginkan lagi adanya daerah yang mengalami ketimpangan, munculnya radikalisme dan terorisme yang membahayakan, serta layanan kepada warga yang mengecewakan.
Kepada seluruh peserta rapat akbar, Emil juga mengingatkan agar di Jabar tidak boleh lagi ada warga yang tidak terbahagiakan, sembako yang harganya tak terkendalikan, dan para petani serta nelayan yang terpinggirkan.
Tak hanya itu, Emil juga mengajak yang hadir untuk menghapuskan pengangguran, memperhatikan kesejahteraan para buruh dan guru-guru di semua tingkatan dan layanan pendidikan, serta mendorong agar ribuan pesantren dan santri-santrinya dapat belajar dengan tenang, tanpa mengalami kesusahan.
"Tidak boleh lagi ditemukan desa-desa yang ketinggalan zaman, infrastruktur yang hancur-hancuran, serta hutan balangsak dirusak dan Citarum terkotor lingkungannya," tambah dia.
Oleh karena itu menurut Emil, jika warga Jabar berkeinginan untuk maju, maka kita semua harus menjadi bangsa yang menghargai waktu.
"Kita akan ketinggalan, jika kita selalu menyia-nyiakan waktu," ujarnya.
Bukan Perebutan KekuasaanDalam pidatonya, suami dari Atalia Praratya ini juga mencermati situasi dan kondisi politik hari ini yang sejatinya bukan sekedar tentang hingar bingar perebutan kekuasaan, bukan pertengkaran antar golongan, dan bukan sekedar caci maki di media ataupun drama-drama penangkapan.
Dalam pandangan Ridwan Kamil, politik menjadi kotor karena para praktisi politik menghalalkan segala cara, seperti halnya doktrin politik Machiaveli di Italia. Sehingga, politik pun menjadi penghancur peradaban. Emil mencontohkan runtuhnya kejayaan Islam di Andalusia, karena umat Islam saat itu saling bermuslihat untuk berkuasa.
"Jika politik menjadi kekejian, jika nafsu menjajah menjadi niatan. Ini akan seperti Hitler yang menjajah dan menindas Eropa," ungkapnya.
Ridwan pun tak lupa mengutip idiom kekinian, yang ada hadir di film 'Dilan 1990'.
"Menjadi pemimpin itu berat. Kamu tidak akan kuat. Biar aku saja. Itu kata Dilan, jika ia jadi gubernur," ucap dia berseloroh.
Namun, ditegaskan Emil, menjadi pemimpin itu memang berat, sekaligus mulia. Menjadi mulia jika ia menjadi teladan. Menjadi mulia jika ia membawa perubahan. Menjadi mulia jika ia mengakselerasi kemajuan. Menjadi mulia jika ia visioner membawa jalan keluar. Jika terpilih nantinya, pasangan RINDU (Ridwan-Uu) akan membawa Provinsi Jabar menjadi provinsi terbaik, masyarakat terbaik dan peradaban terbaik.
Di akhir pidato, Ridwan Kamil mengajak para pendukungnya untuk mendukung dirinya dan Uu dalam mengikuti proses pilgub Jabar tahun 2018 mendatang.
(hyg/rah)