Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun rusun untuk menampung ratusan warga Bidara Cina yang akan terdampak pembangunan inlet (titik masuknya air) sodetan Ciliwung.
Saat ini, progres pembangunan sodetan masih sekitar 50 persen karena terkendala pembebasan lahan.
"Kita fokus pada pembangunan inletnya. Di situ ada HPL (hak pengelolaan lahan) DKI, luasnya sekitar 3,2 hektar dan rencananya akan dibangun rusun," kata Teguh di Balai Kota, Rabu (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan inlet dan outlet (titik keluarnya air) sodetan, kata Teguh, bisa mengurangi debit air sekitar 40 persen. Inlet dibangun di Bidara Cina, sedangkan outlet dibangun di Kebon Nanas.
Teguh menjelaskan, bila Sungai Ciliwung tak lagi mampu menampung air, maka air akan dialirkan ke Kanal Banjir Timur.
Dengan demikian, kata Teguh, dia berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) mampu melanjutkan proyek inlet dan outlet Sodetan Ciliwung yang mangkrak sejak tahun 2015.
"Nah, sekarang bagaimana upaya Pak Gubernur, Pemkot Jakarta Timur kembali lagi untuk memediasi supaya program inlet outlet tahun 2015 itu mangkrak, bisa dikerjakan lagi," kata Teguh.
Sungai Ciliwung yang mengaliri Bogor, Depok, dan Jakarta kerap meluap saat puncak musim penghujan.
Pemprov DKI berupaya mengatasinya dengan membangun sodetan (terusan untuk mengalirkan air ke saluran lain) yang akan mengatur debit air Sungai Ciliwung.
(wis)