Anies Pastikan Perbaikan Jalan Retak di Matraman 1 Bulan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 16 Feb 2018 18:15 WIB
Gubernur Anies Baswedan menyatakan pengerjaan bronjong untuk jalan yang retak di Matraman, Jakarta Timur maksimal bisa rampung selama satu bulan.
Gubernur Anies Baswedan menyatakan pengerjaan bronjong untuk jalan yang retak di Matraman, Jakarta Timur maksimal bisa rampung selama satu bulan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pengerjaan bronjong untuk jalan yang retak di Matraman, Jakarta Timur maksimal bisa rampung selama satu bulan.

Anies mengakui bahwa waktu pengerjaan ini relatif lama, namun ia lebih peduli sisi keselamatannya.

"(Proyek pembetulan Jalan Kestarian) selesai maksimal satu bulan. Makanya ini perlu dibangun serius, perlu waktu, tapi yang penting tetap aman," pungkas dia, saat meninjau jalan tersebut, Jumat (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Jalan Kesatrian X Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur amblas sepanjang 50 meter akibat tebing sungai yang rapuh sejak Minggu lalu. Bronjong sendiri merupakan pelindung tebing tanah dari erosi.


Anies pun mengimbau masyarakat untuk tidak mengendarai kendaraan dengan muatan beban berlebih ketika melintas di jalan samping bantaran kali.

Apalagi, jika jalan raya tersebut berada di pinggir tebing sungai yang curam. Anies mengatakan hal itu untuk mencegah jalan-jalan yang rentan amblas lantaran tebing sungai tak mampu menahan beban kendaraan.

"Yang perlu dipastikan adalah kendaraan yang lewat, bebannya terukur. Jangan beban yang terlalu berat berada di tebing sungai yang curam. Ini daerah tanahnya bukan padat dan mudah bergeser," katanya.


Namun di sisi lain, ia mengatakan bahwa tebing sungai yang rapuh memang perlu ditopang dengan bronjong-pelindung tebing tanah-batu. Ia menganggap, pengamanan bantaran kali menggunakan bronjong lebih kuat dan lebih efisien dibandingkan menggunakan beton.

"Selain itu, secara lingkungan hidup, batu bronjong ini lebih aman karena ini bisa jadi sarang biota air. Beda kalau beton, biota air tak bisa tumbuh karena tak berongga," lanjut dia.

Ia mengatakan, pendekatan itu ia aplikasikan untuk menangani amblasnya jalan Kesatrian X.

(asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER