Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim masyarakat mulai meninggalkan 'Qlue', aplikasi pengaduan yang dibuat Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Indikasinya dari laporan masyarakat melalui Qlue saat ini yang saat ini menurun drastis.
Sandi mengatakan, masyarakat saat ini lebih cenderung membuat laporan melalui e-mail, pesan singkat, website, dan juga media sosial lainnya yang memang digunakan oleh dirinya maupun jajaran Pemprov DKI secara keseluruhan.
"Jujur saja, karena ini kan Gubernur dan Wakil Gubernur zaman now, agak turun yah laporan melalui qlue, itu yang harus kami akui," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (15/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qlue merupakan salah satu aplikasi pengaduan warga yang dirancang oleh Pemprov DKI pada masa kepemimpinan Ahok. Pada masanya, Qlue sempat menjadi primadona dan dianggap sebagai inovasi karena warga bisa mengadukan segala hal dalam segi pelayanan melalui aplikasi ini.
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menunjukan aplikasi Qlue yang berisi foto dari warga tentang sampah disaluran air di Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
"Ya memang (sekarang) berkurang," kata Sandi.
Sandi menyebut, ke depan dia ingin ada sistem yang terintegrasi dalam hal pengaduan. Jika saat ini masyarakat telah mulai meninggalkan Qlue, maka harus ada aplikasi lain yang lebih transparan terkait pengaduan masyarakat.
Pengaduan pun harusnya tak hanya berfokus pada segi pelayanan publik, tetapi juga terkait penyelewengan atau korupsi di wilayah SKPD dan pejabat lainnya bisa dilaporkan melalui aplikasi yang mungkin bisa menggantikan Qlue.
"Masukannya bukan cuma pelayanan publik, tapi kalau misal ada dugaan korupsi, penyelewengan, itu bisa dilaporkan di aplikasi, ada sinergitas yang transparan," katanya.
(osc)