Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali ke Indonesia setelah selama 10 bulan terakhir berada di Singapura menjalani pengobatan mata kiri yang rusak oleh air keras.
Hari ini, setibanya di bandara Soekarno Hatta, Novel langsung dibawa ke markas KPK yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Baru setelah dari sana, pria yang diteror air keras pada 11 April 2017 silam itu pulang ke rumahnya yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com di tempat kediaman Novel, sejumlah aparat keamanan berjaga di sekitarnya. Selain itu, pada pagi tadi perimeter rumah Novel, petugas KPK telah memasang garis pengaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain petugas dari KPK, pada pagi tadi pun terlihat aparat dari Satpol PP kelurahan setempat, polisi dari Polsek Kelapa Gading. Pun ada anggota organisasi sayap Muhammadiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah.
Yahya, salah satu anggota Komando Kesiapsiagaan AMM yang berjaga di kediaman Novel mengatakan mereka diinstruksikan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Personel yang diterjunkan diantaranya ditempatkan di KPK sekitar 16 orang, disini 9 orang, dan bandara sebanyak 15 orang," ujar Yahya saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com.
Beberapa anggota Angkatan Muda Muhammadiyah ikut berjaga di depan rumah penyidik senior KPK Novel Baswedan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 22 Februari 2018. (CNN Indonesia/Tutiek Apriyanti) |
Tak Ada Sambutan Khusus dari WargaSoal kepulangan Novel Baswedan, menurut penuturan beberapa warga tak ada sambutan khusus yang diberikan tetangga kepada penyidik senior KPK tersebut.
"Kami berharap Novel segera sembuh," kata Anif Janus yang merupakan Ketua RW 10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, saat ditemui
CNNIndonesia.com di depan masjid Al-Ikhsan berada di lingkungan kediaman Novel.
Soal Novel, kata Anif, warga sekitar mengenal ia dan keluarganya sebagai sosok-sosok yang ramah dan suka bersosialiasi. Atas dasar itu, pada September lalu, lima bulan pascateror terhadap Novel, anggota Majelis Taklim Masjid Al Ikhsan turut dalam pengajian di rumah sang penyidik.
"Novel itu pribadinya tenang, ramah, suka tersenyum, tapi nggak pernah mau jawab kalau ditanya tentang politik," tutur Anif menjelaskan soal sosok Novel yang ia kenal.
Gunawan salah satu warga mengungkapkan harapan agar tetangganya itu cepat sembuh, pelaku penyiraman air keras segera ditemukan, dan kasus ini segera selesai.
Disinggung mengenai beberapa tetangga yang pernah diberi info foto pelaku oleh adik Novel, banyak diantara mereka yang mengaku tidak mengetahuinya secara pasti.
Gunawan menyebut saat insiden tersebut terjadi Novel keluar terlebih dahulu usai shalat subuh berjamaah mendahului jamaah lain.
"Dulu waktu kejadian kami nggak liat secara langsung karena kami masih ikut dzikir dan doa. Kita membantu pak Novel setelah pelaku kabur, dia terkena siraman dan menabrak pohon di depan rumah pak Wisnu salah seorang mantan Ketua RT kami," ungkap Gunawan.
(kid)