Jakarta, CNN Indonesia -- Pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di pemilu 2019 disebut sudah harga mati. Kader Gerindra diklaim sudah 100 persen dan solid mendukung Prabowo.
"Ya (harga mati), jadi calon presiden lah," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/2).
Pernyataan itu menanggapi pertanyaan seputar wacana untuk menduetkan Joko Widodo dengan Prabowo. Wacana itu juga sempat muncul dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP yang baru berakhir kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira kalau bagi Gerindra kami akan solid akan mendukung Prabowo menjadi calon presiden," kata Wakil Ketua DPR itu.
Dengan demikian, kata Fadli, peluang Gerindra untuk mencalonkan calon selain Prabowo terhitung kecil. Opsi Prabowo untuk mengajukan calon lain pun disebut mustahil.
Nantinya, pencalonan Prabowo akan dikukuhkan dalam forum konsolidasi nasional yang berlangsung pada bulan Maret mendatang
"Tanggalnya sedang ditentukan dan juga melihat jadwal-jadwal lain," ujarnya.
Sementara itu terkait rencana PDIP untuk membuka komunikasi dengan partai posisi, Fadli mengatakan pihaknya tidak menolak. Selama ini, komunikasi politik antara PDIP dam Gerindra diklaim berlangsung baik, meski tidak pernah berbicara tentang pencapresan.
Karena, kata dia, Gerindra telah solid untuk menyiapkan alternatif calon presiden lain dengan pencapresan Prabowo.
"Jangan sampai terjadi sebuah oligarki maupun satu upaya-upaya untuk membonsai demokrasi," kata dia.
Sebab menurutnya, berbagai pandangan masyarakat termasuk polling yang sempat dibuatnya bersama Fahri Hamzah di twitter menunjukan bahwa publik menginginkan presiden baru.
Lobi CawapresDi sisi lain, Fadli mengakui bahwa sudah ada lobi-lobi informal untuk disorongkan sebagai calon wakil Prabowo. Namun, saat ini komunikasi politik dengan calon mitra koalisi masih berjalan.
"Ya pokoknya nanti kita akan dudukan dulu dengan mitra-mitra calon koalisi, kriteria. Bahkan nanti kalau waktunya sudah pas, mungkin nama-namanya siapapun harus kesepakatan bersama," katanya.
Hingga kini, kata dia, belum ada pembahasan mengenai calon pendamping Prabowo termasuk latar belakang sosok yang diinginkan.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani membuka kemungkinan Joko Widodo berduet dengan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. Jokowi baru saja ditetapkan sebagai calon presiden yang diusung PDIP dalam Rapat Kerja Nasional III di Bali.
Menurut Puan, politik begitu dinamis sehingga duet Jokowi-Prabowo bukan hal mustahil.
"Mungkin saja (diduetkan) karena di politik itu nggak ada yang nggak mungkin. Sangat dinamis politik," ujar Puan di Bali, Minggu (25/2).
(sur)