Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Gerindra menyatakan tidak panik dengan serangkaian dukungan partai politik kepada Joko Widodo sebagai calon presiden di Pemilu 2019. Dukungan sejumlah partai kepada Jokowi disebut tak menjamin calon petahana itu memenangkan Pilpres 2019.
"Saya kira enggak panik. Kalau soal dukungan itu, kan, dukungan banyak tidak menjamin bahwa akan menang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/2).
Fadli mencontohkan di Pilgub DKI Jakarta 2017, Gerindra yang berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional bisa memenangkan kontestasi ketika mencalonkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa terjadi di Pilkada DKI 2012 saat Gerindra mendukung Jokowi-Ahok sebagai calon pemimpin ibu kota.
"Pada masa lalu, waktu kita mendukung Pak Jokowi-Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cuma berdua saja bisa menang. Jadi dukungan dari parpol tidak menentukan kemenangan," katanya.
Fadli juga meyakini bahwa barisan pendukung Jokowi akan kesulitan menentukan bakal calon wakil presiden dari mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Saya kira di sana tidak mudah untuk memilih cawapres, kan ada berapa tuh yang mungkin berminat juga, mungkin belasan juga. Belasan cawapres, kalau salah satu dipilih yang lain belum tentu
happy juga kan," usainya.
Sementara itu terkait wacana opsi Jokowi-Jusuf Kalla, dia enggan memikirkannya. Namun opsi itu menurutnya perlu dikaji dari segi aturan perundang-undangan.
Jokowi sampai saat ini sudah mendapat dukungan dari delapan partai untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019. Dukungan terbaru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, pekan lalu.
Dukungan kepada Jokowi dideklarasikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas III PDIP, di Bali.
Sebelum PDIP, partai lain seperti Golkar, NasDem, PPP, Hanura, PSI, Perindo dan PKPI telah lebih dulu menyatakan dukungan kepada mantan Wali Kota Solo itu.
(wis/sur)