Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan sekitar 103 mantan narapidana terorisme akan meminta maaf kepada para korban aksi terorisme.
Hal tersebut akan dilakukan dalam acara Silahturahmi Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Satukan NKRI) antara mantan narapidana terorisme dengan para korban, Rabu (28/2) besok.
"Puncaknya besok, ada kira-kira 103 para mantan teroris yang sudah sadar dan memahami bahwa langkah mereka dulu salah," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto menyebut pertemuan tersebut sekaligus untuk menunjukkan ciri khas bangsa Indonesia yakni musyawarah, mufakat serta saling memaafkan.
Diharapkan, langkah tersebut akan membawa dampak bagi masyarakat khususnya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap para mantan narapidana terorisme.
"Kita beri contoh kalau para napiter (napi terorisme) saja bisa sadar dan minta maaf, bahkan para korban pun memaafkan,
mosok masyarakat lain tak bisa," ujarnya.
Pertemuan tersebut juga diharapkan membuat Indonesia lebih aman, sebab tak ada lagi dendam antara korban dengan para mantan napi terorisme.
Apalagi, menurut Wiranto, keamanan negeri menjadi modal penting dalam proses pembangunan nasional.
Lebih lanjut, Wiranto mengatakan pertemuan antara napi terorisme dengan korban menjadi salah satu upaya baru dalam proses penanggulangan terorisme di Indonesia.
Wiranto menyebut penanggulangan terorisme telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Sebab, menurutnya penanggulangan terorisme di Indonesia telah terbukti keberhasilannya dan tercermin dalam rasio aksi terorisme di Indonesia yang termasuk kecil.
"Bukan karena kebetulan tapi karena upaya luar biasa sarat keamanan kita yang dimotori BNPT," ujarnya.
(wis/sur)