Novel Baswedan Minta Jokowi Bentuk TGPF Penyiraman Air Keras

Joko Panji Sasongko & sur | CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2018 17:36 WIB
Novel Baswedan meminta Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras agar segera tuntas.
Novel baswedan mendesak Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta kasus penyiraman air keras. (CNN Indonesia/Tutiek Apriyanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendesak Presiden Joko Widodo segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras ke wajahnya.

Novel menilai TGPF merupakan bukti nyata perhatian Jokowi terhadap dirinya.

Menurutnya, penyerangan terhadap dirinya harus diungkap secara tuntas agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berpandangan sebaiknya hal begini sebisa mungkin harus terungkap. Oleh karena itu saya dan rekan-rekan tim kuasa hukum dan aktivis menyampaikan untuk dibentuknya TGPF. Kenapa? Itu adalah perhatian yang lebih," ujar Novel di kediamannya di Jakarta, Selasa (27/2).
Novel menilai penyerangan terhadap dirinya selaku aparat penegak hukum tidak boleh terjadi. Oleh karena itu meminta ada penanganan serius dari negara dalam mengungkap kasus itu agar tidak terulang kembali, khususnya terhadap koleganya di institusi penegak hukum.

"Saya berpandangan bahwa peristiwa yang begini tidak boleh dibiarkan karena efeknya berbabahaya apabila ada serangan terhadap aparatur penegak hukum atau aparatur negara yang sedang bertugas dilakukan serangan dan itu tidak terungkap," ujarnya.

Lebih lanjut, Novel mengaku tetap mendukung Kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Ia yakin Kepolisian dapat mengungkap kasus meski sampai saat ini belum menemui titik terang.

"Kami ingin juga memberikan dukungan kepada penyidik Polri agar bisa mengungkap itu," ujar Novel.

Usulan pembentukan TGPF kasus Novel terus mencuat setelah kepolisian tak kunjung berhasil mengungkap pelaku penyerangan setelah penyelidikan dalam 10 bulan terakhir.

Presiden Jokowi juga telah menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan Polri atas kasus penyiraman air keras Novel. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah selanjutnya jika penyelidikan Polri tidak menemukan titik terang.

Sementara itu Novel memilih pulang ke Indonesia di tengah proses penyembuhan mata kirinya yang rusak akibat teror air keras kepada dirinya usai salat subuh pada 11 April 2017. Novel dijadwalkan kembali menjalani operasi mata kirinya pada April 2018 mendatang.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER