Tjahjo soal OTT Wali Kota Kendari: Mau Ngomong Apalagi

RZR | CNN Indonesia
Kamis, 01 Mar 2018 01:30 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo prihatin dengan penangkapan Wali Kota Kendari oleh KPK. Dia mengaku sudah mengingatkan pejabat di Sultra dua hari lalu.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo di sela acara rapat koordinasi bersama gubernur dan sekretaris daerah seluruh Indonesia. Tjahjo mengaku telah mengingatkan para pejabat di Sultra agar berhati-hati mengelola anggaran. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku sedih dengan penangkapan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan calon gubernur Sulawesi Tenggara Asrun oleh KPK Rabu (28/2) dinihari tadi.

"Kami prihatin itu saja. Mau ngomong apalagi," kata Tjahjo di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Tjahjo bercerita bahwa dia telah memberikan peringatan bagi para pejabat di Sulawesi Tenggara ketika bertemu dengan pimpinan KPK pada dua hari yang lalu (26/2) di gedung KPK, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua KPK Laode Syarif saat itu meminta agar Tjahjo membawa serta Plt Gubernur Sulawesi Tenggara untuk bertemu guna membahas rawannya indikasi korupsi di wilayah tersebut.

"Dua hari yang lalu saya diundang rapat pimpinan KPK, kemudian Pak Laode bilang, tolong diajak pejabat gubernur Sultra, kemudian kemarin publikasi besar-besaan di media, semua tahu, media di Sultra juga keluar semua," cerita Tjahjo.
Tjahjo mengaku heran bahwa Cagub Sultra dan Walikota Kendari justru terkena OTT KPK meski sudah diperingatkan. "Sedihnya, cagub dan Walikota Kendari itu bapak dan anak. Ironisnya, padahal kemarin sudah ketemu kita dengan KPK dan warningnya sudah kemarin itu lewat pemberitaan," kata Tjahjo.

Tjahjo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar selalu memahami area-area rawan korupsi di daerah sehingga tidak boleh lengah.

"Sudah tiga tahun sudah kita gaungkan ini terus, kita beri pemahaman kepada semua penyelengara pemerintahan soal area rawan korupsi ini," kata Tjahjo.

Meski begitu, Tjahjo memberikan apresiasi kepada KPK yang berhasil menangkap kembali kepala daerah yang terkena dugaan korupsi.

"Dan kami selalu apresiasi KPK, karena sudah di-warning itu dari dua hari yang lalu," kata Tjahjo.

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Adriatma. Dalam operasi senyap tersebut, tim KPK turut menangkap calon gubernur Sulawesi Tenggara Asrun dan sejumlah pihak lainnya.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Sunarto mengatakan ada sekitar tujuh orang, termasuk Adriatma dan Asrun yang dibawa tim KPK.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER