Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah komunitas pengendara sepeda menagih komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menciptakan kota yang aman bagi kendaraan ramah lingkungan tersebut.
Sebelumnya, komunitas itu mengirimkan surat kepada Wakil Gubernur Sandiaga Uno usai tewasnya warga bernama Raden Sandy Syafiek saat bersepeda di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Februari 2018 lalu. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada Pemprov DKI.
Pertama, komitmen DKI untuk tetap memegang amanah terhadap Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya mengenai pengadaan jalur sepeda dan trotoar yang aman.
"Kami ingin memastikan fasilitas-fasilitas di jalan raya tetap ramah untuk pesepeda," kata Lutfi Hernowo, salah seorang perwakilan komunitas di Balai Kota, Rabu (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lutfi menyayangkan saat ini kondisi jalan di Jakarta masih kurang rapi, seperti gorong-gorong yang terbuka dan aspal berlubang.
"Kami juga ingatkan kepada Pemerintah untuk memastikan bahwa kami membutuhkan mix commuting transportation," ujar Lutfi.
Dia menuturkan, transportasi Jakarta seharusnya ramah kepada pengguna sepeda lipat, ataupun mereka yang menggunakan sepeda dan kendaraan umum.
"Terakhir, memastikan bahwa gedung-gedung di Jakarta memiliki fasilitas yang mumpuni untuk mengundang orang dapat bersepeda," kata Lutfi.
Sandiaga pun menerima langsung tuntutan mereka. Diakuinya, jaminan keamanan untuk pesepeda di ibu kota masih sangat rendah.
"Percuma ada jalur sepeda, tetapi kalau perilaku pengguna jalan itu sangat ugal-ugalan," ujarnya.
Sandi pun berjanji akan melakukan sosialisasi kepada para pemilik gedung di Jakarta untuk melaksanakan dua hal. Pertama, menyediakan ruang ganti dan kamar mandi untuk karyawan yang bersepeda. Kedua, tempat parkir yang aman untuk sepeda.
Hari Jumat BersepedaDalam perkembangannya, Sandi mengusulkan agar hari Jumat ditetapkan sebagai hari bersepeda.
"Saya usul, mudah-mudahan komunitas setuju. Komunitas aktif bersepeda tiap hari Jumat untuk mengurangi tingkat kemacetan dan tentunya membudayakan gaya hidup sehat," katanya.
Kendati demikian, mantan Direktur PT Adaro Energy itu mengakui bahwa jalur sepeda di Jakarta masih kurang memadai, hanya 26 kilometer (km). Pemprov DKI dan komunitas sepeda pun masih merumuskan titik-titik jalur yang akan ditambah sesuai kebutuhan pengguna.
"Karena saya tidak mau bikin (jalur sepeda) di mana, tapi komunitas bilang 'Jauh panggang dari api'. Kami tidak mau membuat jalur sepeda di sana, pesepeda maunya di sini," ujarnya.
(lav)