Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pihaknya membutuhkan sosok yang luar biasa untuk menempati jabatan Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan KPK. Pasalnya, dua posisi itu dianggap sebagai jabatan yang strategis untuk menjalankan tugas menindak kasus korupsi.
"Kami juga ingatkan bahwa kita membutuhkan orang yang luar biasa untuk posisi Deputi tersebut, karena ini posisi yang cukup sentral sebagai tugas utama dari KPK," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (8/3).
Sudah banyak pendaftar yang disebutkan mengincar posisi itu. Febri memastikan proses seleksi sudah berjalan dengan baik tanpa intervensi dari pihak manapun.
"Proses seleksi sudah siap kamu juga sudah pastikan konsultan yang akan menangani ini dan melakukan proses itu akan dilakukan secara objektif," jelas Febri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, KPK telah menerima tujuh nama dari Kejaksaan Agung untuk mengikuti seleksi menjadi Deputi Penindakan. Namun, belum diketahui nama-nama jaksa yang disodorkan Korps Adhyaksa itu.
KPK juga bakal melakukan seleksi untuk posisi Direktur Penyidikan. Polri disebut bakal menarik Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Aris Budiman untuk ditempatkan pada posisi lain dalam rangka promosi.
Korps Bhayangkara sendiri juga telah mengirimkan tiga nama untuk mengikuti seleksi posisi Direktur Penyidikan KPK.
Proses seleksi untuk dua posisi penting tersebut bakal dilakukan oleh pihak ketiga. Seleksi tersebut akan meliputi tes potensi dasar, bahasa, kompetensi, kesehatan, dan wawancara dengan pimpinan KPK.
Selain itu, lembaga antirasuah juga akan memeriksa catatan masa lalu dari masing-masing kandidat yang mengikuti seleksi. Proses seleksi dijadwalkan akan dibuka mulai 10 Maret 2018.
(lav)