MUI Minta Polisi Berantas Hoaks Tanpa Singgung SARA

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Mar 2018 21:15 WIB
MUI minta polisi menindak pelaku tindak kejahatan siber tanpa memandang suku, ras, etnis, golongan, maupun agama.
MUI minta pemberantasan pelaku hoaks tak pandang bulu (Thinkstock/Winnond)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi meminta kepolisian fokus menindak pelaku tindak pidana kejahatan siber termasuk hoaks tanpa memandang identitas suku, ras, etnis, golongan, maupun agama.

"Tidak usah menyebut dia muslim atau non-muslim, fokus ke tindakan kriminalnya saja karena Islam tidak mengajarkan ujaran kebencian, hoaks, fitnah, dan sebagainya," kata Zainut kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (10/3).

Menurut Zainut, harus ada kesetaraan hukum dengan tidak menyasar suatu kelompok tertentu, seperti The Family MCA dalam memberantas kasus ujaran kebencian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, ada kelompok lain yang melakukan tindak pidana kejahatan siber. "Itu nanti memperhadapkan satu kelompok dengan kelompok lain," katanya.

Menurutnya, selama ini sering muncul stigmatisasi terhadap kaum Muslim. Misalnya, pelaku kekerasan yang beragama Islam biasanya langsung dicap teroris.

Dia menyarankan agar publik tidak mudah menjustifikasi seseorang atau kelompok tertentu berdasarkan stigma atau label-label semata.

Zainut berpendapat, tidak proporsional jika mengaitkan kejahatan itu dengan identitas tertentu karena kriminalitas bisa dilakukan siapa saja.

"Kekhawatiran kita justru akan menimbulkan kontraproduktif terhadap tuduhan-tuduhan yang mengarah pada identitas itu," katanya.

Dia pun mengapresiasi langkah Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin yang melarang anggota Polri menyebut pelaku tindak pidana penyebar hoaks sebagai Muslim.

Hingga Jumat (9/3) lalu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan pihaknya tak kehilangan jejak kelompok penyebar kabar bohong dan ujaran kebencian The Family MCA

"Jejak digital mereka tak hilang, kita bisa lacak," katanya di Mabes Polri, Jakarta.

Meski begitu, Setyo mengaku pihaknya tak ingin gegabah dalam menyelidiki kasus ini demi mendapatkan bukti yang kuat. Hal itu berkaitan dengan banyaknya data dan akun-akun di dunia maya. (eks/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER