Fadli Zon: Prabowo sebagai Capres Karena Panggilan Sejarah

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 19 Mar 2018 21:45 WIB
Gerindra sudah bulat akan deklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres di pilpres 2019. Komunikasi intensif soal cawapres dilakukan bareng PKS dan PAN.
Gerindra Intensif Komunikasi Bareng PAN dan PKS untuk cawapres Prabowo. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyatakan pencalonan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu Presiden 2019 adalah panggilan sejarah. Dia pun  memastikan partainya akan mendeklarasikan Prabowo sebagai capres pada awal bulan April 2018.

Menurut Fadli, Prabowo mendapat tugas sejarah untuk memperbaiki kehidupan bangsa.

"Kehadiran Pak Prabowo sebagai capres karena satu keterpanggilan sejarah. Karena tampil memperbaiki keadaan sekarang ini," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, para kader Gerindra dari tingkat ranting hingga pusat juga sudah meminta Prabowo kembali bertarung di Pilpres 2019.

"Paling lambat bulan April ini dari Gerindra akan segera mendeklarasikan Pak Prabowo sebagai capres," ujar Fadli

Fadli menerangkan deklarasi Prabowo awal April nanti bertepatan dengan pelaksanaan Rakornas Gerindra. Dalam agenda itu, Gerindra bakal membahas persiapan Pileg dan Pilpres tahun 2019

Prabowo disebut Fadli secara pribadi sudah menyatakan siap kembali menjadi capres meski belum ada sikap resmi. Sebagai kader, Prabowo diklaim siap mengemban tugas yang diamanahkan oleh Gerindra.

Fadli menampik ada keraguan deklarasi dukungan Prabowo sebagai capres. Ia berkata deklarasi pencapresan Prabowo dilakukan bulan depan karena Pilpres baru dilaksanakan pada bulan April tahun 2019.

"Dalam Pilpres sekarang ini jaraknya masih jauh, masih lama. Jadi sebenarnya tidak ada alasan dikejar," ujarnya.

Di sisi lain, Fadli menyampaikan sejauh ini Gerindra intensif berkomunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) membahas koalisi. Komunikasi juga membahas cawapres yang akan mendampingi Prabowo.

Meski sudah intens bertemu, Fadli mengaku posisi cawapres belum dapat dipastikan bakal berasal dari salah satu kader kedua partai itu. Pasalnya, Fadli berkata posisi cawapres harus mempertimbangkan elektabilitas, kapasitas, hingga integritas.

"Kita duduk bersama dengan calon mitra koalisi tentang siapa yang akan menjadi cawapresnya sehingga mempunyai kombinasi yang kokoh, yang kuat untuk menang," ujarnya. (dal/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER