Jakarta, CNN Indonesia -- Permintaan Bulan Karunia, bocah difabel asal Pekanbaru, Riau yang berharap mendapat kursi roda dari Presiden Joko Widodo, terkabul. Jokowi melalui Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah mengirim tim bertemu keluarga Bulan.
Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan permintaan Bulan melalui surat yang diposting di media sosial itu sudah direspons sejak kemarin.
"Sejak kemarin sudah ditindaklanjuti. Tim ke sana mengonfirmasi keluarga ananda Bulan mengenai keinginan mendapat kursi roda melalui surat tulisan tangan," ujar Johan di Kantor Presiden, Selasa (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kursi rodanya sudah diterima, semoga kursi roda itu bisa membantu aktivitas Bulan," kata Johan.
Johan menuturkan Presiden mengetahui permintaan itu dari sekretaris pribadinya karena surat Bulan telah viral di media sosial.
Berdasarkan akun Instagram @bulankarn, Bulan menuliskan tentang dirinya yang saat ini murid kelas 3 Sekolah Dasar di Pekanbaru, Riau. Ia menyatakan sering melihat Presiden membagikan sepeda ketika kunjungan kerja ke daerah.
"Saya juga mau, pak, tapi bukan sepeda. Saya mau kursi roda karena saya tidak mempunyai kedua kaki saya. Kursi roda untuk aktivitas saya sehari-hari," tulis Bulan.
[Gambas:Instagram]
Surat itu ditulis 16 Maret. Hingga saat ini, unggahan tersebut telah disukai 2.576 kali dan dikomentari 959 orang. Tak sedikit pemberi komentar langsung menandai akun Instagram resmi Presiden Jokowi: @jokowi.
Ini bukan kali pertama Jokowi menindaklanjuti permintaan masyarakat yang disampaikan melalui media sosial.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Solo ini mengutus sejumlah pembantunya termasuk jajaran TNI mengirimkan peralatan sekolah ke pedalaman Kalimantan.
Bantuan dikirimkan setelah viral di media sosial tiga anak SD meminta perlengkapan sekolah kepada Jokowi karena mereka tidak memiliki seragam, sepatu sekolah, bahkan alat tulis yang baik untuk bersekolah.
Dalam hitungan hari, bantuan itu dikirimkan bahkan untuk sejumlah pelajar lainnya dan sekolah di Kabupaten Bengkayang.
Bantuan terdiri dari 135 paket untuk pelajar SDN 04 Sungkung, 148 paket untuk pelajar SDN 11 Senebeh, 168 paket untuk pelajar SDN 10 Medeng, dan 151 paket untuk pelajar SDN 09 Senoleng.
Contoh lainnya ketika Jokowi tiba-tiba menelepon Neisha Rampengan, gadis cilik asal Manado, Sulawesi Utara, setelah viral video Neisha menangis karena tidak bisa bertemu Presiden ketika kunjungan kerja ke Manado.
Video itu sampai kepada Jokowi. Melalui vlog di channel pribadinya, mantan Gubernur DKI ini langsung menelepon Neisha, berbincang sejenak, memintanya tidak menangis lagi, dan berpesan agar belajar baik sehingga menjadi anak pintar.
(wis/sur)