Usai Dikritik, Pimpinan KPK Hati-hati Bicara

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 20 Mar 2018 14:19 WIB
Pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo membuat pimpinan lembaga antirasuah itu jadi lebih berhati-hati dalam bicara, terutama terkait penetapan tersangka.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyebut pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo terkait calon kepala daerah berpotensi tersangka membuat pihaknya jadi hati-hati dalam bicara. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan, pihaknya jadi lebih berhati-hati berbicara usai pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo terkait potensi calon kepala daerah jadi tersangka menuai kritik.

"Kalau bikin statement dulu itu memang enggak baik, makanya kami kemudian diingatkan," ujar Saut saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (20/3).

Agus beberapa waktu lalu menyebut ada sejumlah calon kepala daerah yang berpotensi jadi tersangka atas kasus dugaan korupsi di masa lalu. Namun pernyataan itu mendapat kritik, mulai dari LSM sampai perwakilan pemerintah merepons pernyataan Agus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas dasar itu, Saut enggan mengomentari kabar Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Malang yang ditetapkan menjadi tersangka. Dalam sejumlah pemberitaan media di Kota Malang menyebutkan bahwa KPK telah menetapkan Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Malang sebagai tersangka kasus dugaan suap pembahasan APBD-P Kota Malang tahun anggaran 2015.

"Oh saya enggak boleh nyebut apapun di situ. Terserah mereka (beritakan), enggak boleh quote dari saya," ujar Saut.

Kendati demikian Saut tak menampik KPK memang melakukan pengembangan dalam kasus dugaan suap yang menjerat mantan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono.

"Ya suap APBD-P Malang itu ada kaitan dengan sebelumnya," katanya.

Kasus dugaan suap ini berawal dari penetapan tersangka Arief bersama Kadis Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan Kota Malang Jarot Edi Sulistyono dan Komisaris PT ENK Hendarwan. Arief diduga menerima Rp700 juta terkait perubahan APBD tahun anggaran 2015.

(osc/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER