Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencurigai gulungan bungkus kabel utilitas di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan merupakan hasil pencurian.
Sejak akhir pekan lalu, bungkus kabel bekas Telkom dan PT PLN itu tersebar di saluran air depan Balai Kota DKI hingga Gedung Lemhanas.
"Kalau laporan sementara dari kepala Dinas Sumber Daya Air adalah pencurian. Nanti kita
double check lagi," kata Anies di Balai Kota, Selasa (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menerima laporan penumpukan kabel di saluran depan kantornya itu pada Sabtu (17/3) lalu. Dia pun berencana memproses laporan tersebut ke kepolisian.
"Saat itu kami memang sedang melakukan pembersihan, lalu ketemu limbah kulit kabel itu. Nanti kami akan proses lebih jauh," katanya.
Adapun jumlah kabel yang ditemukan mencapai tiga rit, 12 kubik. Saat ini, gulungan kabel sudah mulai diangkat.
"Sekarang sudah bersih. Tapi kami harus mencegahnya, harus lihat lagi konstruksinya (salurannya) supaya orang tidak bisa masuk," kata Anies.
Kepala Seksi Bidang Pemeliharaan Sudin Sumber Daya Air Jakarta Pusat Boris Karlop mengatakan kabel bekas tersebut merupakan milik PT PLN dan Telkom.
"Penemuan kulit kabel itu saat kami lagi melakukan
maintenance di gorong-gorong Balai Kota," kata Boris saat dihubungi, Selasa (20/3).
Mulanya, penemuan kulit kabel terjadi pada Minggu (18/3) ketika petugas melakukan pembersihan rutin di gorong-gorong.
"Pemeliharaam rutin, pengurasan saluran kami kuras. Kami tiap hari
maintanence pemeliharaan kota. Ternyata ketemu kabel, ya kami angkut," katanya.
Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Bina Marga membutuhkan 100 petugas untuk mengeluarkan kulit kabel tersebut. Boris berjanji pihaknya akan meningkatkan pengawasan di seluruh saluran Jakarta.
Keberadaan kabel misterius yang menyumbat selokan Jalan Medan Merdeka Selatan depan Balai Kota juga pernah terjadi di masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok menduga kulit-kulit kabel sengaja ditumpuk di selokan depan Balai Kota untuk membuat Jakarta mengalami banjir kala hujan turun.
(pmg)