Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung meminta agar
Priyo Budi Santoso memahami etika dan fatsun politik sebelum pindah ke Partai Berkarya.
Akbar yang baru mendengar kabar itu kemarin mengaku terkejut karena dirinya sempat berkomunikasi dengan Priyo, dan tidak mendapat cerita terkait rencana pindah partai.
"Dia sudah menyatakan dirinya untuk menjadi pengurus partai, sebaiknya, fatsunnya dia harusnya menyampaikan kepada para orang-orang yang dianggap patut untuk dia sampaikan," kata Akbar di Rakernas Golkar, Jakarta, Jumat (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya kata Akbar dengan menyampaikan niatan itu ke Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan tokoh-tokoh senior partai.
"Ya saya salah seorang lah yang dianggap senior. Patut juga disampaikan seharusnya oleh beliau. Tapi saya tidak mendapatkan itu," ujarnya.
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menambahkan dalam kepengurusan baru hasil Munaslub, Priyo telah diputuskan menjabat Wakil Ketua Dewan Pakar.
Senada dengan Akbar, mantan Ketua DPR ini juga mengaku belum berkomunikasi dengan Priyo ihwal kepindahan ke Partai Berkarya. Dia mengaku baru mengetahui hal itu dari Airlangga.
"Kalau nyata-nyata dia meninggalkan partai ya sudah, diganti. Masih banyak lagi yang bisa menempati itu," kata Agung.
Meski merupakan hak pribadi untuk pindah partai, Agung pun meminta Priyo memahami etika dan fatsun politik.
"Kita tunggu (konfirmasi) dari dia. Tentu sopan santunnya harus memberi tahu ya. Salah satu hal yang terjelek bagi kader partai adalah pindah partai. Tapi ya itu hak dia," kata Agung.
Sebelumnya, Priyo dikabarkan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Berkarya. Namun, Priyo enggan berkomentar panjang lebar soal pindahnya dia ke partai yang kini dipimpin eks Golkar, Tommy Soeharto tersebut.
"Tunggu saja tanggal mainnya. Saya belum bisa menjawab itu," kata Priyo dalam keterangannya yang diterima, Rabu (21/3).
"Saya ingin lapor dulu ke pak Habibie, Ketua Wanhor [Dewan Kehormatan Golkar], tapi beliau masih di Jerman. Saya juga ingin lapor bang Akbar Tanjung & bang Ical [Aburizal Bakrie]. Juga pak JK [Jusuf Kalla], beliau Ketum [Golkar] yang mengangkat saya seabagai Ketua Fraksi Golkar, dan merestui saya menjadi Wakil Ketua DPR," imbuhnya.
Tak hanya itu, Priyo pun menyatakan demi sopan santun alias fatsun struktur partai, dirinya pun akan berbicara dulu dengan Ketua Umum Golkar saat ini Airlangga Hartarto.
(kid)