PDIP Sindir Partai Baru yang Usulkan Cawapres untuk Jokowi

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Selasa, 27 Mar 2018 13:52 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partai baru tersebut mengusulkan cawapres untuk Jokowi demi efek elektoral di Pemilu mendatang.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP sudah berpengalaman menjaring cawapres untuk kepentingan Pemilu, termasuk cawapres untuk mendampingi Jokowi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir secara halus langkah partai politik yang ikut mengusulkan calon wakil presiden serta calon menteri kepada Presiden Joko Widodo meski belum punya kursi di parlemen.

Hasto mengatakan bahwa PDIP memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi setiap tahapan dalam pemilu. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa PDIP senantiasa menjaring tokoh-tokoh untuk menjadi pemimpin melalui proses yang panjang.

"Tidak sekadar menyampaikan daftar yang kemudian hanya untuk mendapatkan efek elektoral," kata Hasto di kantor DPP PPP, Jakarta, kemarin malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto kembali menjelaskan partainya tidak ingin tergesa-gesa dalam menentukan siapa sosok yang cocok menjadi cawapres mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Menurutnya, PDIP selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.

Selain itu, lanjut Hasto, PDIP pun memperhatikan betul kemampuan dari setiap tokoh sebelum dimajukan sebagai pemimpin, baik sebagai cawapres maupun calon menteri. Kriteria yang dipertimbangkan oleh PDIP adalah jiwa kepemimpinan, profesionalitas, serta kapasitas berorganisasi.

Hasto mengatakan partainya pasti memperjuangkan mereka yang memiliki kompetensi dan mampu bekerja secara optimal. Namun, itu semua membutuhkan waktu.

"Ada waktunya kami mengusulkan siapa yang akan mendampingi Jokowi," imbuh Hasto.

Partai baru yang sudah menyatakan dukungannya pada Jokowi dan memberikan usulan cawapres adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai pimpinan Grace Natalie ini sebelumnya mengusulkan sejumlah nama kepada Jokowi untuk dijadikan cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.

Tidak tanggung-tanggung, PSI mengusulkan 12 nama sekaligus. Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, pendiri CT Corp Chairul Tanjung, mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Nama lain adalah mantan Ketua MK Mahfud MD, pengusaha Rusdi Kirana, Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, hingga CEO Gojek Indonesia Nadiem Makariem.

Di samping mengusulkan cawapres, PSI mengajukan sejumlah nama kepada Jokowi sebagai calon menteri pada periode 2019-2024 mendatang.

Nama yang muncul di antaranya Ketua Umum PPP Romahurmuziy untuk mengisi jabatan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Djarot Syaiful Hidayat untuk Menteri Dalam Negeri, Rosiana Silalahi untuk Menteri Komunikasi dan Informatika, Ridwan Kamil untuk Menteri PUPR, dan Erick Thohir untuk Menteri Olahraga.

Selain itu, PSI mengusulkan sejumlah nama untuk mengisi jabatan kepala non kementerian mulai dari politikus PDIP Maruarar Sirait untuk Kepala Staf Presiden hingga hakim agung Artidjo Alkostar untuk jaksa agung. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER