Persilakan Gatot Gabung, Fadli Sebut Prabowo Tetap Capres

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 02 Apr 2018 14:08 WIB
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon mempersilakan Gatot Nurmantyo bergabung dengan partainya meski hampir mustahil diusung sebagai capres.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/4). (Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempersilakan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo jika ingin bergabung ke partainya.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menggeser pilihan calon Presidennya dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Prioritas bagi Gerindra adalah untuk Pak Prabowo dan sudah diputuskan walaupun belum dideklarasikan," kata Fadli, di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga meyakini peluang Prabowo menunjuk orang lain sebagai calon presiden dari Gerindra hampir tidak mungkin.

Menurut Fadli, deklarasi pencapresan Prabowo yang tak kunjung dilakukan bukan berarti mantan Komandan Jenderal Kopassus itu urung mencalonkan diri.

Terlebih, waktu pendaftaran calon Presiden untuk Pemilu 2019 masih panjang. Dia menilai deklarasi pencalonan itu tinggal menunggu momentum yang tepat.

"Artinya, ngapain buru-buru kalau responsnya biasa-biasa aja? Kan banyak yang sudah mencalonkan atau partai-partai yang calonkan tapi responsnya biasa-biasa saja," cetus dia.

Saat ditanya peluang Gatot untuk mennjadi calon Wakil Presiden bagi Prabowo, Fadli mengatakan pihaknya menyerahkan kepada partai koalisi.

"Jadi siapapun nanti yang kita putuskan nanti kita terima, tetapi pasti mempertimbangkan banyak faktor, termasuk elektabilitas, kapabilitas, kapasitas dan lain-lain," kata Fadli, yang juga merupakan Wakil Ketua DPR itu.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari dunia militer terhitung pada Sabtu (31/3). Gatot mengaku bersyukur telah diberi kepercayaan menjalankan pengabdiannya sebagai prajurit TNI selama 36 tahun, tepatnya sejak tahun 1982.

Dia mengaku tak ingin menganggur terlalu lama setelah pensiun. Ia memiliki keinginan untuk membuka lembaran baru dengan tetap mengabdi di bidang lain sebagai bentuk kecintaannya terhadap Indonesia.

"Mengabdi kepada nusa bangsa tak selalu harus memanggul senjata. Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya. Termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang," kata Gatot dalam keterangan resminya, kemarin.

(arh/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER