Ma'ruf Amin Minta Prabowo Tunjuk Hidung Elite Mental Maling

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 02 Apr 2018 11:33 WIB
Ketua Umum MUI meminta politikus tidak gampang melempar tudingan karena bisa berakibat masyarakat berasumsi dan saling tunjuk.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin menyarankan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung menyebut nama tokoh bermental maling. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk langsung orang atau elite di Jakarta yang ditudingnya membohongi publik. 

"Orangnya mana? Tunjuk nama, tunjuk hidung saja. Jangan melempar tidak jelas," kata Ma'ruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/4).

Sebelumnya, Prabowo menyatakan elite Indonesia bodoh dan serakah karena mengesampingkan kesejahteraan masyarakat sehingga kesenjangan ekonomi makin membesar.

Tak hanya itu, elite juga disebut Prabowo bermental maling karena hatinya beku, kerap menggelembungkan anggaran dan tidak setia kepada rakyat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, ia tidak menyebut nama saat itu. Oleh sebab itu, Ma'ruf berpendapat pernyataan Prabowo nantinya mengakibatkan orang bebas berasumsi dan menunjuk oknum.

"Jangan lempar begitu nanti yang kena siapa. Ini jadi saling tunjuk," tutur Rais Am Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) ini. 

Lebih Suka Politik Jokowi

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga tak segan-segan menunjukkan kesenangannya terhadap politik Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi berpolitik langsung dengan bekerja dan menerapkannya. 

"Saya suka beliau, Pak Jokowi yang penting kerja. Tidak usah mengucapkan. Politik sebaiknya tidak diucapkan, tetapi dikerjakan," kata Ma'ruf. 

Hal ini disampaikan menyikapi pernyataan lain Prabowo yakni Indonesia sekarang membutuhkan pemimpin yang baik dan jujur. Ketimpangan ekonomi juga disebut karena kelalaian pemerintah merealisasikan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. 

Pemerintah dan masyarakat, kata Prabowo saat ini disebut lengah dan tidak waspada terhadap kelakuan para elite yang terus menerus mengeruk keuntungan pribadi. 

Menanggapi hal itu, Ma'ruf berpendapat sebaiknya semua saat ini bekerja dan tidak melemparkan pernyataan sembarangan. 

"Jadi kerja, kerja, dan kerja. Jangan bikin pernyataan yang bikin gaduh saja," ucap Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER