Jakarta, CNN Indonesia -- Puisi putri Bung Karno,
Sukmawati Soekarnoputri yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia
Fashion Week 2018 beberapa waktu lalu dipermasalahkan. Puisi tersebut dinilai mengandung unsur penistaan agama karena membandingkan azan dengan kidung.
Puisi itu dipermasalahkan oleh pengurus Persaudaraan Alumni 212 Kapitra Ampera. Karena itu Kapitra berencana melayangkan somasi pada Sukmawati atas puisi ini.
"Ya akan somasi, ada dugaan penistaan agama," kata Kapitra saat dihubungi, Senin (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kapitra, azan merupakan panggilan beribadah bagi umat Islam. Oleh karena itu tidak sepatutnya jika dibanding-bandingkan dengan hal lain, termasuk karya seni.
"Saya sangat menyesalkan, membandingkan puisi, kidung dengan aturan agama, syariat agama. Azan itu bagi saya tidak hanya sekedar suara tapi panggilan (ibadah). Artinya itu representasi dari pemeluk agama (Islam)," kata Kapitra yang juga Pengacara Imam besar
Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab tersebut.
Lebih lanjut, Kapitra menjelaskan karya puisi tidak bisa bebas nilai dan menyinggung hal lainnya, seperti nilai-nilai yang terkait agama.
Ia mencontohkan pada kasus karikatur Nabi Muhammad yang menjadi polemik di Denmark pada 2005 silam dimana saat itu umat Islam dari berbagai belahan dunia bereaksi dan menentang keras.
"Di seluruh dunia, yang sakralitas manusia tidak boleh disentuh dalam ekspresi seni, apalagi politik," kata Kapitra.
 Foto: CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi Pengacara Rizieq akan somasi Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan menista Islam |
Sementara itu Sukmawati membantah bahwa puisinya itu bermuatan suku agama ras atau antargolongan (SARA).
"Itu suatu realita tentang Indonesia," katanya seperti dilansir dari
Detikcom.
Menurutnya, ia mengarang cerita dalam puisi itu. Sebagai seorang budayawan, ia menyelami pikiran masyarakat dari berbagai daerah yang memang tidak memahami Syariat Islam. Misalnya di Wilayah Indonesia Timur seperti Bali.
Soal kidung ibu pertiwi Indonesia yang dinilai dibandingkan dengan azan, ia menilai hal tersebut sah-sah saja.
"Enggak selalu orang yang mengalunkan azan itu suaranya merdu. Itu suatu kenyataan. Ini kan seni suara ya. Dan kebetulan yang menempel di kuping saya adalah alunan ibu-ibu bersenandung, itu kok merdu. Itu kan suatu opini saya sebagai budayawati," kata Sukmawati.
"Jadi ya silakan orang-orang yang melakukan tugas untuk berazan pilihlah yang suaranya merdu, enak didengar. Sebagai panggilan waktu untuk salat. Kalau tidak ada, Akhirnya di kuping kita kan terdengar yang tidak merdu".
Berikut ini adalah Puisi 'Ibu Indonesia' yang dibuat dan dibacakan oleh Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018:
Ibu IndonesiaAku tak tahu Syariat IslamYang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indahLebih cantik dari cadar dirimuGerai tekukan rambutnya suciSesuci kain pembungkus ujudmuRasa ciptanya sangatlah beranekaMenyatu dengan kodrat alam sekitarJari jemarinya berbau getah hutanPeluh tersentuh angin lautLihatlah ibu IndonesiaSaat penglihatanmu semakin asingSupaya kau dapat mengingatKecantikan asli dari bangsamuJika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatifSelamat datang di duniaku, bumi Ibu IndonesiaAku tak tahu syariat IslamYang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elokLebih merdu dari alunan azan muGemulai gerak tarinya adalah ibadahSemurni irama puja kepada IllahiNafas doanya berpadu ciptaHelai demi helai benang tertenunLelehan demi lelehan damar mengalunCanting menggores ayat ayat alam surgawiPandanglah Ibu IndonesiaSaat pandanganmu semakin pudarSupaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamuSudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya. (dal/sur)