Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum
Partai Gerindra Arief Poyuono menjelaskan maksud elite yang suka berbohong dan bermental maling yang disebut Prabowo Subianto dalam pidatonya beberapa waktu lalu.
"Elite-elite suka membohongi rakyat yang berasal dari parpol dan duduk di pemerintahan serta organisasi yang bersentuhan dengan kepentingan rakyat," kata Arief melalui keterangan tertulis, Selasa (3/4).
Menurutnya banyaknya elite-elite korup yang sudah banyak jadi pesakitan di penjara dengan mengunakan kekuasaannya mencuri uang rakyat merupakan salah satu bukti nyata ucapan Prabowo itu soal elite mental maling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masih banyak ditemukan elite politik yang ketika kampanye berjanji akan menyejahterakan rakyat namun setelah menjabat malah mencuri uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri dan kroninya.
"Contoh di depan mata, ada elite katanya tahun 2017 mau swasembada beras dan nggak impor beras. Nah nyatanya malah masih impor. Lalu katanya akan mengurangi utang negara, sekarang malah nambah utang hingga menumpuk," tegas Arief.
Untuk itu, Arief berharap elite-elite di negeri ini yang tidak suka berbohong dan tidak suka mencuri uang rakyat tidak juga menutup mata. Dia meminta para elite yang meminta Prabowo untuk membuktikan ucapannya, cukup lihat isi lembaga permasyarakatan (lapas) dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sudah berapa banyak elite yang ditahan dengan berbohong untuk mencuri uang rakyat di lapas dan KPK. Jadi jangan berlagak pilon dan enggak pada tahu dong," sindir Arief.
Jika ingin membangun Indonesia ke arah yang lebih baik, Arief meminta semua pihak jujur dan mengamini kritik Prabowo soal elite yang suka merampok uang rakyat dan kerap berbohong tersebut.
"Ucapan Pak Prabowo valid kok kalau saja elite. Indonesia sudah setara kok kemajuan ekonominya dengan negara negara maju, tidak jadi negara pengutang ke negara lain," kata Arief.
Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya di Cikampek, Jawa Barat menyebut ada elite yang melanggar Pasal 33 UUD 1945 soal pengelolaan sumber daya alam (SDA).
Ia mengatakan, ketimpangan ekonomi dan kepemilikan lahan yang terjadi saat ini disebabkan ada elite yang tidak setia pada rakyat.
"Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," ujar Prabowo.
(dal/sur)