Bupati Abdul Latif Tegaskan Tak Sulit Beli Mobil Mewah

Feri Agus | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 02:27 WIB
Tersangka dugaan suap di KPK, Bupati Hulu Sungai Tengah nonaktif Abdul Latif mengaku tak susah untuk membeli banyak mobil mewah.
Tersangka dugaan suap di KPK, Bupati Hulu Sungai Tengah nonaktif Abdul Latif mengaku tak susah untuk membeli banyak mobil mewah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati nonaktif Hulu Sungai Tengah Abdul Latif mengatakan kendaraan mewah yang telah disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan dari hasil korupsi. Menurut Latif, sebagai pengusaha membeli mobil dan motor mewah bukan hal yang sulit.

"Aku pengusaha, kontraktor. Kalau untuk beli mobil segitu enggak terlalu susahlah," kata Latif usai diperiksa, di gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/4).

Latif telah ditetapkan sebagai tersangka suap izin proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, serta penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang senilai Rp23 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedikitnya ada 23 unit mobil dan 8 unit motor milik Latif yang telah disita penyidik KPK. Lembaga antirasuah menduga puluhan kendaraan itu hasil dari penerimaan gratifikasi dan pencucian uang Latif.

Dari kendaraan yang disita itu, 8 unit mobil dan motor telah dibawa dan dititipkan di Rupbasan Jakarta Barat.

Mobil-mobil itu di antaranya, 2 unit Hummer H3, 1 unit Cadillac Escalade, Toyota Vellfire, Lexus LX 570, Jeep Wrangler Call of Duty MW3, BMW 640i, dan Jeep Rubicon.
Tersangka Suap, Bupati Latif Akui Tak Sulit Beli Mobil MewahKPK sita kendaraan mewah milik Bupati nonaktif Hulu Sungai Tengah, Abdul Latif. (Dok. KPK).

Kemudian untuk motor yakni 1 unit Ducati Streetfighter 848, Harley Davidson 103, Harley Davidson Fat Boy, Harley Davidson 1250, BMW R nineT, Harley Davidson Screamin' Eagle, KTM Germany Saxony, dan Husaberg TE300.


Latif mengklaim mobil dan motor yang harganya mencapai miliaran rupiah itu telah dirinya beli sebelum menjabat sebagai bupati Hulu Sungai Tengah pada 2016 lalu. Dia meyakini kendaraan mewah itu tak terkait kasus yang tengah ditangani KPK.

"Aku menjabat dari 2016, kalau pembelian sebelum tahun 2016, ya logikanya seperti apa. Ya pastilah (tak terkait korupsi). Menurut saya begitu," ujarnya.

Latif menyerahkan sepenuhnya pada KPK yang tengah mengusut kepemilikan puluhan kendaraan miliknya itu. Menurut dia, bila tak terbukti dari hasil korupsi, penyidik KPK pasti akan mengembalikan kepada dirinya.

"Biarlah KPK dulu melakukan penyelidikan. Kalau memang itu hak aku, pastilah akan dikembalikan," tuturnya. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER