Polri Tak Ikut Campur Friksi Aris Budiman di Internal KPK

JNP | CNN Indonesia
Senin, 09 Apr 2018 14:54 WIB
Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sempat kesal dianggap kuda troya di lembaga antikorupsi. Polri menegaskan hal itu urusan pribadi Aris Budiman.
Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sempat kesal dianggap kuda troya di lembaga antikorupsi. Polri menegaskan hal itu urusan pribadi Aris Budiman. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian RI tak mau ikut campur dengan friksi antara Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman dengan lembaga antirasuah. Meski Aris berasal dari kepolisian, polemik dengan KPK merupakan urusan pribadinya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal menyebut friksi internal di KPK sepenuhnya menjadi tanggung jawab Aris.

"Karena Aris Budiman adalah anggota Polri, ini adalah konsekuensi pribadinya beliau. Yang ingin menyampaikan ada sesuatu di internal KPK. Apabila ada hal-hal yang dirasakan kurang optimal. Karena tujuan Aris adalah untuk perbaikan KPK," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Oleh karena itu, Iqbal menyebut Polri tidak campur tangan dalam konflik ini, meskipun Aris berniat untuk merekrut sejumlah penyidik dari Polri ke KPK.

Sebab saat Aris membongkar kelemahan dalam penyidikan kasus korupsi e-KTP karena merasa disudutkan, Aris masih bertugas di komisi antirasuah belum kembali ke korps Bhayangkara.

"Pada saat beliau menyampaikan beberapa keterangan di media, pada saat itu beliau belum kembali ke Polri," ujar Iqbal.

Akan tetapi, Iqbal menekankan agar Aris mengungkapkan kekesalan tersebut berdasarkan prosedur-prosedur yang ada.

"Makanya saya menyampaikan sebagai juru bicara kepolisian agar tetaplah sesuai prosedur kalau ada hal yang ditujukan untuk perbaikan KPK ya silahkan sampaikan ke media," ujar Iqbal.


Sebelumnya, Aris mengungkapkan kekesalannya karena merasa dianggap sebagai kuda troya, atau bisa diartikan musuh dalam selimut oleh sejumlah pihak di internal KPK.

Oleh karena itu, Aris sengaja mengungkapkan kelemahan-kelemahan penyidikan kasus korupsi e-KTP karena merasa kesal kerap disudutkan oleh internal KPK.

Kekesalan Aris berawal ketika dia mengajukan sejumlah penyidik dari Polri ke KPK. Namun ditentang oleh internal KPK, dan menuduhnya sebagai musuh di internal KPK. Padahal, kata Aris, penyidik dari Polri yang ia rekomendasikan itu diyakini memiliki kemampuan baik. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER