Pemerintah Tak Beri Batas Waktu Bagi Polisi Usut Kasus Novel

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Rabu, 11 Apr 2018 14:24 WIB
Tepat setahun kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, namun pelaku tak juga ditemukan. Jusuf Kalla menyatakan tak ada batas waktu untuk mengusut.
Jusuf Kalla menyatakan tak ada batas waktu untuk mengusut kasus teror terhadap Novel Baswedan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pihaknya tak memberikan tenggat waktu pada kepolisian untuk mengusut kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Hari ini, Rabu (11/4), tepat satu tahun peristiwa penyiraman itu terjadi namun pelaku tak kunjung ditemukan.

"Ya, pemerintah tidak beri batas waktu, yang penting harus cepat," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Polisi sebelumnya mengklaim ada perkembangan luar biasa dalam penyelidikan kasus tersebut. Terakhir, polisi telah mengeluarkan sketsa terduga pelaku penyiraman. Polisi juga telah berkoordinasi dengan KPK untuk mengugkap kasus ini.

JK mengakui banyak usulan dari masyarakat sipil untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mengusut kasus Novel. Namun politikus senior Golkar itu optimistis polisi masih mampu menuntaskan kasus tersebut.

"Saya yakin polisi bisa mencapai itu, usaha dengan keras. Masyarakat juga harus membantu," katanya.

Usulan pembentukan TGPF kasus Novel terus mencuat setelah kepolisian tak kunjung berhasil mengungkap pelaku penyerangan setelah penyelidikan selama setahun terakhir.


Presiden Jokowi sebelumnya juga telah menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan Polri atas kasus penyiraman air keras Novel. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah selanjutnya jika penyelidikan Polri tidak menemukan titik terang.

Sementara itu Novel memilih pulang ke Indonesia di tengah proses penyembuhan mata kirinya yang rusak akibat teror air keras kepada dirinya usai salat subuh pada 11 April 2017. Ia telah kembali menjalani operasi mata kirinya beberapa waktu lalu.

Di tempat terpisah, Novel Baswedan menyatakan kecewa dengan Presiden Joko Widodo dalam pengungkapan kasus penyiraman air keras yang menyerang dirinya. Penuntasan kasus itu hingga kini masih gelap.

Pada awalnya Novel cukup mengapresiasi pemerintah dalam merespons kasus yang dialaminya. Namun belakangan setelah mendapatkan sejumlah fakta dan melihat prosesnya, Novel pesimistis dengan pengungkapan kasus tersebut.

"Bahkan saya beberapa kali menyampaikan bahwa perkara ini tidak akan diungkap," kata Novel seperti disiarkan CNN Indonesia.

(pmg/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER