Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin meminta anak buahnya mengusut tuntas kasus peredaran minuman keras (miras) oplosan sebelum bulan Ramadan tiba, pertengahan Mei mendatang.
Syafruddin menilai kasus yang telah menewaskan lebih dari 80 orang di tiga provinsi di Indonesia ini harus segera tuntas dan tidak boleh muncul di tengah masyarakat lagi.
"Saya minta, seluruh Indonesia harus
zero, saya berikan target bulan ini selesai, seluruh Indonesia. Nanti, bulan Ramadan tidak ada lagi miras," kata Syafruddin saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenderal polisi bintang tiga itu pun meminta jajarannya untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengungkapan kasus miras oplosan ini.
Syafruddin mengatakan kasus ini harus diusut secara mendalam dengan melakukan investigasi untuk mengetahui mekanisme distribusi, perizinan, hingga perdagangan miras oplosan di tengah masyarakat.
Bahkan, menurutnya, kasus ini pun harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan menjadi pembahasan dalam rapat kabinet.
"Kalau
case-nya saja tidak selesai, nanti habis lebaran bisa keluar lagi," kata Syafruddin menegaskan.
Namun Syafruddin masih meyakini kasus ini tidak perlu dikategorikan sebagai kejadian luar biasa. Ia beranggapan kasus ini bisa diselesaikan dengan koordinasi kelembagaan yang baik oleh seluruh pemangku kepentingan.
"Semua kementerian, lembaga dibenahi sistemnya, ini bisa," katanya.
Sejauh ini, Polda Metro Jaya mencatat 31 korban tewas dan 36 orang dirawat di rumah sakit akibat menenggak miras oplosan.
Sementara itu di Jawa Barat sebanyak 51 orang tewas dan 82 orang terpaksa dirawat di rumah sakit. Sedangkan Polda Kalimantan Selatan juga mencatat sejumlah orang tewas dan dirawat di rumah sakit akibat miras oplosan.
Syafruddin menambahkan, seluruh anggota Polri harus memberikan perhatian khusus pada kasus miras oplosan ini hingga ke akar rumput.
Mantan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian itu pun meminta seluruh anggota Polri mengungkap hingga ke distributor, otak, hingga perizinan peredaran miras.
"Hentikan ini, bumi hangauskan. Ini serius," tuturnya.
(end)