Buron, Pemimpin Abu Tours Medan Diburu Kepolisian

Antara | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 10:59 WIB
Polda Sumut menetapkan Anw, pimpinan Abu Tours di medan, sebagai buron karena kabur setelah dinyatakan sebagai tersangka penipuan umrah.
Kantor Abu Tours cabang Palembang, Sumatera Selatan, yang disegel oleh kepolisian, Selasa (27/2). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Travel Abu Tours Medan berinisial Anw yang menjadi tersangka penipuan ratusan calon peserta umroh saat ini menjadi buron sehingga masuk daftar pencarian orang (DPO).

Kepala Seksi Penerangan Masyarakat (Kasi Penmas) Polda Sumut Ajun Komsaris Besar MP Nainggolan, Kamis (12/4), mengatakan tersangka kasus penipuan tersebut diduga kabur ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Tersangka Anw, saat ini berstatus daftar pencarian orang (DPO) dan masih dilakukan pencarian oleh Polda Sumut," kata Nainggolan seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anw sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menipu ratusan calon peserta umroh di daerah itu.

Namun, pimpinan biro perjalanan umroh di Medan itu menghilang dan diduga melarikan diri ke Makassar.

Polda Sumut telah meminta bantuan kepada Polda Sulsel untuk mencari Anw.

"Kami berharap Polda [di] Makassar dapat menangkap pelaku penipuan peserta umroh tersebut," ujarnya.

Dalam waktu dekat ini pihaknya akan melimpahkan berkas perkara Travel Abu Tours ke Polda Sulsel karena kantor Abu Tours berada di Makassar.

Seluruh berkas perkara Travel Abu Tours di Medan yang ditangani Polda Sumut harus diserahkan ke Polda Sulsel.

"Pelimpahan berkas perkara Abu Tours ke Polda Makassar, juga ada himbauan dari Bareskrim Polri," katanya.

Sebelumnya, ratusan korban peserta umroh yang akan berangkat umroh tertipu oleh Abu Tours sehingga melapor ke Polda Sumut.

Salah satu korbannya, Febri Harahap (27), mengaku keberatan dengan sikap Travel Abu Tours yang kerap menghindar ketika dintanyakan soal waktu pemberangkatan umroh tersebut.

Bahkan, menurut dia, calon peserta umroh itu dimintai uang lagi oleh travel Rp6 juta. Alasannya, uang tambahan itu untuk kelancaran keberangkatan ke Tanah Suci. Padahal, korban sendiri telah membayar uang Rp64 juta. (arh/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER