Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat menenggak
minuman keras oplosan di Cicalengka, Kabupaten Bandung bertambah lagi menjadi 32 orang. Satu korban terbaru adalah seorang remaja berusia 15 tahun.
"Total yang meninggal 32, satu dalam perjalanan. Terbaru siswa SMP kelas 2. Gejalanya keracunan alkohol," kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka Evi Sukmawati, saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (13/4).
Berdasarkan keterangan dari dokter Instalasi Gawat Darurat, pasien itu datang dalam kondisi pupil mata melebar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minumnya Kamis, miras oplosan," ujarnya.
RSUD Cicalengka selama sepekan terakhir telah menangani 221 pasien akibat menenggak miras oplosan, dua di antaranya perempuan. Data pasien sementara, sebanyak sembilan pasien dirawat di IGD. Sedangkan jumlah pasien yang dirujuk sejak 6 April 2018 lalu berjumlah sepuluh orang.
Dengan demikian, total korban tewas akibat miras oplosan di Kabupaten Bandung menjadi 42. Dengan rincian 32 meninggal di RSUD Cicalengka, tujuh di RS AMC dan tiga di RSUD Majalaya.
Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus meninggalnya puluhan korban miras oplosan. KLB ditetapkan sejak Selasa (10/4) lantaran korban terus bertambah.
Sedangkan total korban tewas akibat miras oplosan di seluruh Jawa Barat menjadi 59 orang. Dengan rincian Kabupaten Bandung (42), Kota Bandung (7), Sukabumi (7), Cianjur (2) dan di Ciamis (1).
(hyg/ayp)