Fahri Hamzah 'Ajari' Sohibul Iman Cara Dekati Prabowo

RZR | CNN Indonesia
Rabu, 18 Apr 2018 07:54 WIB
Fahri Hamzah menganggap presiden PKS Sohibul Iman tidak mengerti cara elegan membangun koalisi dengan Prabowo Subianto terkait posisi cawapres di pilpres 2019.
Fahri Hamzah mengkritik cara komunikasi Sohibul Iman terkait koalisi pilpres 2019. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PKS Fahri Hamzah mengkritik langkah Presiden PKS, Sohibul Iman yang terkesan memaksa Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto agar kader PKS mendapatkan kursi calon wakil presiden (cawapres) sebagai syarat koalisi.

Ia mengatakan bahwa Sohibul tak perlu sampai mendesak dan mengumbar keinginannya tersebut di depan publik.

"Itu tidak bagus. Kalau ngobrol sama pak Prabowo, ngobrol di belakang aja, jangan mengancam (di depan publik)," kata Fahri usai menghadiri diskusi di kawasan Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Fahri menyarankan seharusnya Sohibul dapat mengambil hati Prabowo dengan cara yang lebih elegan dan baik-baik.

Ia yakin Prabowo memiliki sikap berbesar hati sehingga bisa diyakinkan oleh siapapun dan mau mendengarkan aspirasi dari tiap orang.

"Kita tahu lah pak Prabowo itu orangnya hatinya bersih, jangankan orang yang bersama dia, orang yang kadang kadang memaki dan memusihi dia aja diterima lagi," kata Fahri.


Fahri lantas meminta Sohibul bicara empat mata secara tertutup dengan Prabowo guna membahas persoalan ini. Jika tetap melontarkan pernyataan bernada memaksa didepan masyarakat, dikhawatirkan dapat membuat situasi hati dan pikiran Prabowo berubah terhadap PKS.

"Makanya jangan diancam dari luar. Mending ngomong tertutup aja, hati ke hati, jangan mengancam pakai media. Itu membuat takutnya Pak prabowo jadi salah tingkah dan berubah," kata dia.

Lebih lanjut Fahri Hamzah mengaku mendukung penuh politisi PKS, Anis Matta sebagai cawapres yang diusung PKS di Pilpres 2019 mendatang.


Ia pun mengaku telah resmi menjadi tim sukses Anis sekaligus tim sukses PKS untuk pemilu 2019 mendatang.

"Saya tim suksesnya Anis Matta dan tim suksesnya PKS juga, karena saya kan ga punya partai. Tapi saya mendukung PKS supaya menang di 2019," kata Fahri.

Fahri mengatakan bahwa Anis Matta merupakan sosok yang tepat dan dapat menggerakan kader PKS ketimbang 8 nama kandidat cawapres lainnya yang telah diputuskan oleh majelis syuro partai tersebut.


Sohibul Iman berkukuh memperjuangkan agar Prabowo memilih kader partainya sebagai calon wakil presiden yang mendampinginya di pemilihan presiden 2019 mendatang.

"Saya sebagai penerima mandat dari Majelis Syuro PKS, sekarang saya kan berjuang bagaimana salah satu kader PKS jadi cawapres Pak Prabowo," kata Sohibul di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta (12/4).

Sohibul Iman juga mengatakan bahwa pihaknya akan berkoalisi dan mendukung penuh pencalonan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subiamto sebagai calon presiden 2019 asalkan kadernya mendapatkan kursi calon wakil presiden.

"Mereka pun tahu bahwa PKS siap koalisi dengan Gerindra dengan salah satu syarat adalah cawapres diambil dr ke 9 kader PKS tersebut," kata Sohibul saat dihubungi wartawan Rabu (11/4).


Majelis Syuro PKS telah menyiapkan sembilan nama kader internal sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Kesembilan nama itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Fungsionaris PKS M. Anis Matta, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Anggota DPR Tifatul Sembiring, Anggota DPR Al Muzammil Yusuf MS dan Anggota DPR Mardani Ali Sera. (dal/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER