Jakarta, CNN Indonesia -- DPRD DKI Jakarta menyebut Panitia Khusus (Pansus) proyek Light Rail Transit (LRT) dibuat untuk mencegah pembengkakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan anggaran LRT fase satu terlalu mahal. Menurutnya, biaya pembangunan yang mahal akan menimbulkan subsidi yang besar.
"Kalau biayanya tinggi, maka ongkos naik LRT-nya pasti tinggi. Kalau ongkos naik LRT tinggi, subsidi PSO-nya (Public Service Obligation) itu pasti tinggi," ujar Taufik saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan untuk fase pertama LRT dengan rute Kelapa Gading-Velodrome sejauh 5,8 kilometer, dibutuhkan anggaran Rp6,8 triliun.
Dengan demikian dibutuhkan dana lebih dari Rp1 triliun untuk mengerjakan setiap kilometernya. Biaya mahal ini menurutnya yang coba ditekan DPRD DKI Jakarta untuk fase dua.
Taufik mengatakan Pansus LRT sedang dalam pembahasan di DPRD. Fraksi Partai Gerindra sudah mengusulkan dan sedang menanti respons dari fraksi lainnya.
"Lagi kami bentuk. Fraksi saya mendorong untuk segera dibuat pansus," kata Taufik.
"Sesegera mungkin kalau kami, saya kira fraksi lain juga sudah ngomong juga," lanjutnya.
Pembangunan LRT fase pertama telah dimulai sejak 2016. Rencananya pembangunan LRT tahap satu akan rampung sebelum gelaran Asian Games 2018.
Pada Mei 2018 rencananya akan dilakukan uji coba selama tiga bulan sebelum beroperasi penuh. Adapun tahap dua, akan dibangun rute Velodrome-Tanah Abang.
(pmg)