Kebijakan Ganjil Genap Tol Ibarat Memindah Titik Kemacetan

FAR | CNN Indonesia
Kamis, 19 Apr 2018 07:54 WIB
Pemerintah memberlakukan sistem ganjil genap di ruas tol tanpa dibarengi kesiapan sarana pendukung sebagai alternatif bagi masyarakat yang terkena dampak.
Pemerintah memberlakukan sistem ganjil genap di ruas tol tanpa dibarengi kesiapan sarana pendukung sebagai alternatif bagi masyarakat yang terkena dampak. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebijakan ganjil-genap di sejumlah ruas jalan tol dianggap perlu dievaluasi. Sistem yang ditujukan untuk mengurai kemacetan ini berdampak signifikan kepada masyarakat.

Sejumlah warga terkendala beraktivitas kerja lantaran sarana pendukung dan moda alternatif belum siap di wilayah yang terdampak ganjil-genap.

Misalnya saja di wilayah Tangerang, jumlah ketersediaan armada KRL Commuter Line tak sebanding dan tak cukup menampung volume pengguna yang bertambah akibat penerapan ganjil-genap di ruas tol Jakarta-Tangerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh lainnya di wilayah Cibubur, kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) juga belum tersedia. Sehingga ketika akses tol Jagorawi diberlakukan ganjil-genap, maka aktivitas warga pun menjadi terhambat.

Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ofyar Z Tamin berpendapat, sistem ganjil genap di ruas tol perlu evaluasi karena merugikan masyarakat dengan tidak memberi alternatif moda transportasi pengganti kebijakan ganjil genap.

"Inilah yang namanya penzaliman sedikit, karena alternatif belum disiapkan. Sebaiknya jangan dijalankan dulu (kebijakan ganjil-genap) karena belum ada alternatif lain," kata Ofyar saat dihubungi CNNindonesia.com, Rabu (18/4).


Menurut Ofyar, moda transportasi umum yang tersedia hingga saat ini belum memadai dan memenuhi harapan. Karena itu, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaran pribadi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut menyebabkan penumpukan kendaraan di jalur-jalur yang mereka lintasi.

"Pusat kemacetan terjadi karena orang bergerak pada waktu dan ruang yang sama," kata Ofyar.

Penerapan ganjil genap tak ubahnya memindahkan lokasi kemacetan. Penumpukan kendaraan dari tol beralih ke jalan alternatif karena pemilik kendaraan pribadi tak diberi opsi sarana pendukung atas dampak pembatasan ganjil genap.

"Makanya jangan kebijakan diberlakukan sebelum LRT sudah siap, karena itu namanya menzalimi orang. Pemerintah harus bisa memberi alternatifnya," kata Ofyar.

Lepas dari itu, Oyfar menilai kebijakan ganjil-genap cukup efektif jika bertujuan mengurai kemacetan di ruas tol. Dengan kebijiakan itu, mau tidak mau masyarakat harus memilih berangkat lebih pagi atau memilih jalur alternatif lainnya.

"Orang tersebut bergerak pada waktu yang sama namun di ruang berbeda, maka terjadi penguraian," kata Ofyar.


Ofyar juga menyoroti soal sosialisasi. Menurut dia, sosialisasi atas kebijakan tersebut juga perlu digencarkan dengan baik. Sebab, masih banyak warga yang belum mengetahui penerapan itu sehingga di sejumlah titik pintu tol yang diberlakukan ganjil-genap terjadi penumpukan kendaraan.

Anggota Komisi V dari fraksi PDI-P Nusyirwan Soejono menganggap wajar jika ada respons negatif dari masyarakat atas kebijakan ganjil-genap. Sebab sarana penunjang lainnya belum sepenuhnya tersedia.

"Saat ini untuk yang berbasis trayek Jabotabek baru di jalani commuter line, yang lain seperti LRT dari Bekasi Timur maupun dari arah sentul kan sedang dikerjakan," kata Nusyirwan.

Namun demikian, menurut dia, sementara cara ini cukup efektif jika bertujuan untuk mengurai kemacetan, karena volume kendaraan yang pada awalnya menumpuk di waktu yang sama menjadi terbagi dengan waktu yang berbeda atau ke jalur yang lainnya.

Agar kemacetan benar-benar dapat diatasi, lanjut dia, memang diperlukan kesiapan segala sarana lainnya.

"Rekayasa lalu lintas ganjil-genap ini adalah upaya untuk mengurai kemacetan. Tapi tentu karena moda transportasi yang lain belum siap, yang saat ini hanya mengandalkan commuter line maka tidak terhindarkan, sehingga adanya beberapa keluhan pendapat memunculkan kemacetan di tempat lain," kata Nusyirwan. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER