Jakarta, CNN Indonesia -- Saling sindir soal ukuran tinggi tubuh mewarnai debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2018, Jumat (20/4) malam di Semarang, Jawa Tengah.
Hal itu terjadi ketika pasangan calon gubernur nomor urut 1, Ganjar Pranowo, akan beradu tanya jawab dengan calon gubernur nomor urut 2, Sudirman Said.
Lihat juga: Entas Kemiskinan, Ganjar Andalkan Pertumbuhan Ekonomi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman yang memulai munculnya gurauan tentang 'jangkung-pendek' tersebut.
"Ini contoh yang tumbuh dengan gizi baik, ini produk yang dari kemiskinan jadi tinggi badannya...," kata Sudirman dengan tangan menunjuk Ganjar lalu dirinya.
Belum sempat ia menyelesaikan pernyataan, Ganjar yang menjadi lawan bicara langsung memotong, "Eh, eh, yang ini perutnya lebih besar loh. Beda, Yang ini tetap kurus loh."
Kedua pria calon gubernur itu pun tertawa, disambut sorakan dan tepuk pendukung yang hadir di Hotel Patra, Semarang.
Soal pendeknya tinggi badan itu kembali disinggung Sudirman ketika di segmen terakhir adu pendapat. Ia menyinggung itu setelah menampilkan grafik target pengurangan kemiskinan, dan pencapaian selama lima tahun pemerintahan Ganjar sebagai petahana.
"Kemiskinan adalah hulu segala persoalan, karena miskin maka dia tubuhnya pendek, otaknya tidak cerdas...," kata Sudirman yang lalu dipotong moderator Tommy Tjokro dan Putri Ayuningtyas karena waktu bicara yang sudah habis.
Lihat juga: Ida sebut Ganjar Gagal Turunkan Kemiskinan di Jawa TengahDalam debat perdana Pilgub Jateng yang mengangkat tema kesejahteraan sosial tersebut, kedua pasangan calon beradu pendapat soal penurunan kemiskinan di Jawa Tengah selama pemerintahan petahana. Pasangan calon nomor urut satu, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, mengklaim penurunan kemiskinan di Jateng sebesar 2,21% adalah bagus, bahkan lebih baik dibandingkan Jatim dan DKI Jakarta.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut dua, Sudirman Said-Taj Yasin, menyatakan andai terpilih memimpin Jawa Tengah mereka menjanjikan penurunan kemiskinan hingga 6 persen dalam lima tahun.
(kid)