PKB Minta SBY Lebih Konkret soal Pemimpin Baru 2019

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 23 Apr 2018 20:07 WIB
PKB meminta Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak membuat bingung masyarakat soal pemimpin baru 2019 yang dia maksud.
PKB meminta SBY menjelaskan kepada masyarakat soal capres dan cawapres baru yang akan mereka usung di Pilpres 2019. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan meminta Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono lebih konkret dalam mengeluarkan pernyataan soal pemimpin baru di tahun 2019.

"(Pemimpin baru tahun 2019) itu keputusan masing-masing, tapi mungkin masyarakat pasti bertanya siapa capres dan cawapresnya," ujar Daniel di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/4).

Daniel menuturkan PKB tidak mempermasalahkan pernyataan SBY tersebut dan menganggapnya sebagai bagian dari kebijakan setiap parpol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga enggan menilai pernyataan SBY itu terkait dengan rencana Demokrat membuat poros ketiga untuk mengakomodir Agus Harimurti Yudhoyono sebagai salah satu calon di Pemilu Presiden 2019. Alasannya, kata Daniel, Demokrat selaku partai yang mewacanakan poros ketiga belum mengajak PKB membicarakan itu secara serius.

"Komunikasi dengan seluruh partai berjalan baik, tapi secara serius bahas poros tiga belum. Karena memang belum ada yang ajak untuk bahas serius," ujarnya.

SBY mengisyaratkan bakal ada pemimpin baru di Pemilu 2019 saat berpidato di hadapan para ulama, santri, dan masyarakat di Kota Cilegon, Banten, Minggu (23/4).

"Saya akan pasangkan nanti, capres-cawapres yang mengerti keinginan rakyat. Insya Allah nanti ada pemimpin baru yang amanah, cerdas dan memikirkan rakyat banyak," kata SBY.


Nama capres dan cawapres yang akan diusung itu bakal diumumkan setelah SBY melakukan safari politik ke sejumlah daerah. SBY tidak melanjutkan penjelasan soal kemungkinan nama yang akan diusung partai berlambang bintang mercy itu.

Untuk mengusung capres atau cawapres sendiri, Demokrat harus berkoalisi dengan satu atau dua partai untuk memenuhi syarat presidential treshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen dari total suara nasional Pemilu 2014.

Cak Imin Cawapres Jokowi

Peta koalisi sejauh ini masih cukup cair. Partai seperti PKB, Demokrat, PAN belum memastikan dukungan kepada tokoh tertentu.  PKB bahkan terang-terangan mengusung ketua umumnya, Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Jokowi. 

Daniel mengaku PKB tidak cemas dengan sejumlah pesaing Cak Imin di bursa cawapres Jokowi.

"Sekarang klir, jelas, tegas untuk cawapres Jokowi baru, Cak Imin. Yang lain tidak ada pernyataan," ujar Daniel.


Daniel juga menyatakan tidak khawatir jika partainya dianggap memaksa Jokowi menjadikan Cak Imin sebagai cawapres lantaran hingga saat ini partainya belum mendeklarasikan capres yang didukung di Pilpres.

PKB baru akan membahas capres usai Pilkada serentak tahun 2018. Menjelang pengumuman itu, Daniel menyebut PKB fokus mensosialisasikan pasangan Jokowi-Cak Imin ke masyarakat.

"Deklarasi atau tidak deklarasi selama belum ijab kabul sama saja. Lebih penting mana? Buat saya yang lebih penting konkret bergerak full kami mensosialisasikan Pak Jokowi," ujar Daniel. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER