Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Pesta Rakyat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (28/4) menegaskan kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan partai politik.
Simon Simaremare, seorang panitia acara, mengatakan tuduhan bahwa acara tersebut bermuatan politik tidaklah benar.
Kata dia, panitia terdiri dari komunitas masyarakat yang mencintai persatuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak terkait kelompok politik manapun, tetapi hanya terdiri dari orang orang yang sangat mencintai Indonesia, orang orang yang ingin melihat Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Melupakan perbedaan politik, perbedaan agama, perbedaan golongan dan melihat Indonesia yang Sejahtera," kata Simon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/5).
Pesta Rakyat Monas diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia. Acara tersebut menjadi sorotan karena berujung ricuh. Dua orang anak meninggal dalam peristiwa itu karena berdesakan saat mengantre sembako.
Pembagian sembako tersebut menjadi persoalan, karena dalam surat pemberitahuan tidak ada kegiatan pembagian sembako. Dalam Surat pernyataan sebelum acara, Forum Untukmu Indonesia menyatakan Pesta Rakyat meliputi kegiatan Bakti sosial, Parade Seni Budaya, dan Ibadah umat Kristiani dalam rangka merayakan paskah dan doa bersama lintas agama.
Meski tak mencantumkan acara pembagian sembako, panitia memiliki dalih sendiri.
"Pembagian sembako hanyalah bentuk tindakan simbolik bahwa pada dasarnya bangsa kita adalah bangsa yang murah hati, yang senang saling berbagi dengan sesama, mungkin nilainya tidak seberapa bagi sebagian orang," kata Simon.
Simon merasa pembagian sembako itu sama seperti memberi makan dan air, sehingga menurutnya wajar.
"Apakah kalau memberikan makanan dan memberikan air untuk diminum harus ada izin? Nanti saya akan coba cek. Tetapi yang saya tahu adalah bahwa melakukan jual beli tidak boleh dilakukan di area Monas," kata Simon.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sudah menyatakan Pesta Rakyat dari Forum Untukmu Indonesia melanggar aturan, termasuk pembagian sembako.
Selain itu, panitia juga dianggap tak mampu mengantisipasi kedatangan massa yang diperkirakan mencapai 350.000 orang.
Kendati demikian Pemprov DKI Jakarta belum menentukan sanksi yang akan dijatuhkan kepada panitia.
"Ini yang lagi dikerjakan oleh dinas terkait untuk melihat sanksinya seperti apa," ujar Sandi.
(ugo)