Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman menyayangkan acara pembagian sembako dalam
Pesta Rakyat yang diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) di Monumen Nasional, Sabtu (28/4) lalu berujung tragedi.
Ia menilai, pihak Pemprov DKI Jakarta sebagai pihak yang memberikan izin acara tersebut tak bisa disalahkan. Ia mengatakan juga Pemprov tak bisa dimintai pertanggungjawabannya soal kasus tersebut.
Meski begitu, Pemprov berkewajiban untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang, dalam hal ini kepolisian, untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira dari sisi kerusuhan dan kematian tentu Pemda nggak bisa diminta pertanggungjawabannya, tetapi sebagai otoritas yang memberikan izin saya kira ia harus bekerja sama dengan penegak hukum," kata Sohibul saat ditemui di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (2/5).
Sohibul menambahkan, tragedi di Monas itu merupakan suatu kejahatan karenanya dia meminta agar mengusut tuntas kasus tersebut hingga ditemukan pihak yang harus bertanggungjawab.
"Tentu kita sayangkan ya ini kalau benar itu adalah saat pembangian sembako ricuh seperti itu saya kira yang berwenang harus turun tangan, Karena itu menjadi sebuah kejahatan," ujar dia.
Sohibul melanjutkan bahwa panitia penyelenggara pembagian sembako harus bertanggungjawab sepenuhnya atas kejadian nahas tersebut. Ia menilai bahwa panitia acara tak dapat mengelola acara dengan baik sehingga menimbulkan antrean yang panjang dan tak teratur.
Bagi Sohibul, kelalaian tersebut masuk dalam kategori kriminal karena dilakukan di ruang publik yang menyebabkan orang meninggal dunia.
"Harus diusut karena mereka menggunakan ruang publik, ditambahkan dengan ada yang meninggal," kata dia.
FUI menggelar
Pesta Rakyat di Monas pada Sabtu (28/4). Berdasarkan izin yang diajukan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, acara ini semula adalah gelaran seni budaya menyambut hari tari internasional.
Awalnya akan ada pemecahan rekor tarian dengan penari terbanyak. Namun saat di lapangan, panitia malah mengadakan acara bagi-bagi sembako gratis meski sudah dilarang Pemprov DKI Jakarta beberapa hari sebelumnya.
Alhasil sekitar 350 ribu orang memadati Monas. Terjadi kericuhan saat pembagian sembako gratis. Lalu lintas di sekitar Monas pun sempat lumpuh karena panitia tidak bisa mengelola keramaian tersebut.
Pembagian sembako itu kemudian berujung maut dan memakan dua anak jadi korban jiwa. Dua anak yang tewas dalam acara itu, yakni MJ (13) dan AR (11).
(osc/osc)