Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) mengaku sudah melarang rencana pembagian sembako dalam pesta rakyat yang digelar di Monumen Nasional pada Sabtu (28/4) lalu, tapi menyebut panitia bersikeras menggelarnya.
Kepala Disparbud DKI Jakarta Tinia Budiarti menyatakan sudah berkali-kali memperingatkan Forum Untukmu Indonesia (FUI) selaku panitia bahwa bagi-bagi sembako tidak ia izinkan di Monas. Dia mengaku ketika menyampaikan itu pihak panitia justru menantangnya balik.
"Mereka bilang ke saya bikin pernyataan hitam di atas putih dong. Saya enggak mau karena sudah ada di notulensi rapat," ucap Tinia melalui telepon, Selasa (1/5).
Tinia berkeberatan soal rencana pembagian sembako karena beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah izin yang diajukan panitia adalah untuk acara kesenian budaya merayakan hari tari internasional -- alasan yang mendasari Tinia mengeluarkan izin kegiatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat kesan tak akan ada pembagian sembako, Tinia dan dinasnya mengakui kecolongan karena pantia ternyata tetap menyebar sembako ke ratusan pengunjung.
"Kalau dari awal mereka jujur bagi-bagi sembako penanganan akan berbeda, dinas-dinas yang ke lapangan juga akan berbeda. Kalau bagi-bagi sembako kan seharusnya dinas sosial atau dinas ketahanan pangan," ucap Tinia geram.
Disbudpar juga menyayangkan penanganan massa yang buruk. Terlebih pada akhirnya ada korban jiwa yang melayang selepas acara tersebut.
Korban jiwa merupakan dua anak yang diduga polisi mengalami dehidrasi dan panas tinggi. Keduanya meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
Pihak kepolisian sendiri memperkirakan pengunjung yang memadati pesta rakyat tersebut mencapai 350 ribu orang.
Simon Simaremare, salah seorang panitia, mengaku tak tahu pihaknya tak mencatumkan izin membagi sembako dalam surat yang mereka berikan ke Pemprov DKI Jakarta.
"Nanti saya coba akan cek. Karena pemberian sembako sebenarnya kan sama dasarnya seperti pada saat kita berikan mereka makan dan air untuk diminum," tulis Simon kepada
CNNIndonesia.com.
(vws)