Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno meminta semua pihak tidak mempolitisasi ajang
Pesta Rakyat yang berujung tragedi maut di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (3/5).
Menurutnya, momen ini harus digunakan sebagai kesempatan untuk lebih berempati dengan warga Jakarta yang kurang beruntung.
"Mari kita tidak mempolitisasi musibah ini. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk saling melihat di antara kita, merefleksi apakah ada anggota masyarakat di sekitar kita yang memerlukan bantuan," ujar Sandi saat dijumpai di Pasar Pelita, Jakarta Utara, Kamis (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kasus ini, Sandi juga meminta siapapun tidak membenturkan dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan partai politik yang berseberangan saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Insiden tersebut, kata Sandi, harus dilihat sebagai cermin ketimpangan di Jakarta. Apalagi, korban meninggal, MR dan MJ, berasal dari Pademangan, Jakarta Utara, yang merupakan kantong warga miskin di DKI.
Politikus Partai Gerindra itu mengklaim Pemprov DKI akan hadir untuk semua. Dia menegaskan pihaknya tidak akan mencuci tangan dan bakal membantu proses penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap insiden tersebut.
"Tapi apa yang terjadi di DKI, kita tidak bisa cuci tangan. Ini adalah kejadian yang ada di wilayah DKI dan kami harus hadir di sana," tuturnya.
Dia mengaku telah bertemu dengan Ketua Panitia Pesta Rakyat David Revano Santosa di Balai Kota Jakarta, Senin (30/4). Sandi dikenalkan dengan David oleh politikus Perindo Suryanta Tarigan.
Sandi juga menyebut sudah meminta pihak penyelenggara Forum Untukmu Indonesia bertindak gentleman dan bertanggung jawab kepada keluarga korban.
"Dave ini tokoh karena ternyata rekam jejaknya cukup bagus di perhelatan-perhelatan sebelumnya sebagai relawan. Saya imbau juga insyaallah bisa memberikan empatinya kepada keluarga korban," ucap Sandi.
Pesta Rakyat di Monas, Sabtu (28/4) berujung ricuh. Sekitar 350 ribu orang memenuhi Monas untuk berebut sembako gratis daru panitia. Dua anak, MR dan MJ, meninggal dunia setelah terinjak di kerumunan tersebut.
Akun media sosial Twitter @MuchlistHassan kemudian mengunggah foto kupon pembagian sembako dari politikus PDIP Charles Honoris dan mengaitkannya dengan insiden di Monas itu. Charles kemudian melaporkannya ke Bareskrim Polri.
(arh/gil)