Polisi Tetapkan 12 Orang Tersangka Demo Rusuh di Yogyakarta

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mei 2018 13:33 WIB
Polisi telah menangkap 69 orang dan menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus demonstrasi yang berujung pembakaran pos polisi di Yogyakarta, 1 Mei lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan kepolisian masih mendalami kasus demo berujung pembakaran pos polisi di Yogyakarta, 1 Mei lalu. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menangkap sebanyak 69 orang dalam kasus demonstrasi yang berujung pembakaran pos polisi lalu lintas di Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Selasa (1/5), bertepatan dengan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, mengatakan sebanyak 12 dari 69 orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Polda DIY sudah melakukan penangkapan 69 orang, 59 laki-laki dan 10 perempuan. Sebanyak 12 orang sudah kami tetapkan tersangka," ucap Setyo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan pada Kamis (3/5).

Dia menerangkan penyidik Polda DIY masih melakukan pendalaman hingga saat ini, termasuk menelusuri status asli dari sosok yang telah ditangkap maupun ditetapkan sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proses pendalaman itu penyidik Polda DIY akan berkoordinasi dengan pihak universitas bila penelusuran menyatakan bahwa terduga pelaku merupakan mahasiswa perguruan tinggi di wilayah Sleman, Yogyakarta.

"Kami ingin lihat identitas mereka, apakah betul mahasiswa atau bukan mahasiswa. Kalau mahasiswa kami akan koordinasikan dengan pihak universitasnya," ujar Setyo.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Setyo, dinyatakan bahwa oknum-oknum yang telah ditangkap maupun ditetapkan tersangka diduga berperan sebagai pelaksana lapangan saat insiden terjadi.

Demonstrasi berujung pembakaran pos polisi lalu lintas di Simpang Tiga Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Selasa (1/5), bertepatan dengan Hari Buruh Internasional.

Kapolda DIY, Brigadir Jenderal Ahmad Dhofiri, menyebut sejumlah aktivis yang mengaku dari kalangan mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan menyiapkan banyak bom molotov. Mereka juga melakukan pemblokiran di Jalan Solo-Yogyakarta itu.

"Mereka memblokir jalan, dan melempar pos polisi dengan bom molotov, dan siapkan bom molotov banyak. Ngakunya mahasiswa, mereka siapkan bom molotov," kata Dhofiri di Mapolda DIY, Rabu (2/5) seperti dikutip dari Antara. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER