PDIP soal Ternak Kalajengking: Jokowi Pahami Persoalan Rakyat

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mei 2018 07:14 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pemanfaatan racun kalajengking ala Presiden Jokowi merupakan bentuk pemahamannya terhadap masalah di masyarakat.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Senin (5/2). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan pernyataan Presiden Jokowi soal racun kalajengking merupakan bentuk pemahamannya terhadap persoalan masyarakat.

"Artinya Presiden kita ini memahami persoalan rakyat, sehingga yang disampaikan adalah persoalan-persoalan yang mendasar terhadap apa yang bisa dilakukan oleh rakyat Indonesia," kata dia, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (3/5).

Menurutnya, hewan beracun itu juga bagian dari kearifan lokal di tanah air karena sudah dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional. "Saya juga pernah pakai minyak kalajengking," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Hasto menegaskan pernyataan Jokowi mengenai racun kalajengking yang bernilai tinggi tidak perlu dipersoalkan.

"Tentunya yang disampaikan pak Jokowi juga disertai komitmen pemerintah untuk mengembangkan penelitian dari situ," katanya.

Saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4), Jokowi menyinggung soal racun kalajengking yang merupakan komoditas berharga tinggi di pasaran. Yakni, US$ 10,5 juta atau Rp145 miliar per liter.

Ia menyebut bahwa hal ini merupakan peluang bisnis bagi masyarakat. "Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," ujar Jokowi, di hadapan para kepala daerah.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pernyataan Jokowi sudah masuk kategori luar biasa dan melewati batas imajinasi. Dia pun menyebut baru kali ini ada presiden yang berbicara seperti itu.

"Menurut saya ini harus diusut, ya, kenapa kok bisa seorang Presiden RI berbicara seperti ini. Ini menurut saya memalukan," ujar Fadli, Kamis (3/5). (arh/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER