Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya tujuh warga di Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Tanah Kusir, mengalami luka-luka usai bentrok dengan anggota Kodam Jaya saat proses
pengosongan sejumlah rumah, Rabu (9/5) pagi.
"Mereka [tentara] mukul. Ada sekitar tujuh orang [korban]; luka berat tiga orang, empat [orang] luka biasa," kata Yudi, warga setempat, Rabu (9/5).
Salah satu korban adalah seorang ibu yang harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Dr. Suyoto. Menurut Yudi, ibu tersebut langsung dibawa oleh anggota Kodam Jaya ke rumah sakit tanpa diketahui oleh warga sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudi mengaku akan melakukan visum terhadap tujuh korban luka-luka tersebut dan berencana melaporkan tindakan kekerasan anggota TNI AD itu ke sejumlah pihak.
"Kami akan visum, karena akan dilaporkan Polda Metro Jaya, ke Komnas HAM, dan Puspom TNI [Pusat Polisi Militer TNI]," tuturnya.
Menurutnya, sekitar 933 personel TNI AD yang diterjunkan dengan 30 truk tronton sudah bersiap mengosongkan rumah warga sejak selesai salat Subuh.
Bentrokan baru terjadi sekitar pukul 08.00-09.30 WIB saat warga menghadang anggota TNI AD yang akan masuk kompleks.
 Seorang warga menjadi korban saat aksi penolakan pengosongan rumah dinas TNI di Kompleks Kodam, Jakarta, Rabu (9/5). ( CNN Indonesia/Mundri Winanto) |
Warga lainnya, Heni, mengaku turut berada di barisan depan saat bentrokan dengan anggota TNI AD terjadi. Beruntung, kata Heni, dirinya langsung ditarik anaknya ke belakang sehingga tak menjadi korban pemukulan.
"Jadi kami bentuk barikade, mereka merangsek, kita mundur. Ada warga sampaikan ini
lho surat banding, akhirnya saya ditarik anak saya," tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga yang mengalami luka berat, Gisni (20), mengaku dipukul dengan tongkat karet dan ditendang oleh anggota TNI AD. Menurut dia, ada sekitar 20 prajurit yang menghajarnya hingga babak belur dan tak berdaya.
"Habis itu saya disuruh masuk ke got sama seorang anggota [TNI]. 'Masuk aja got sini nanti aman'.
Eh, ada lagi [anggota TNI] pada mukul," ucapnya.
Akibat pukulan dan tendangan itu, mata kiri Gisni bengkak dan lebam. Terdapat bekas sepatu lars di wajah bagian kiri Gisni. Selain itu, di antara kedua mata Gisni haru mendapat tiga jahitan dan lima jahitan di bagian kepala sebelah kiri.
"Di pelipis mata tiga jahitan, sementara kepala lima jahitan," kata dia.
Meskipun demikian, pengosongan terhadap 10 rumah di KPAD Tanah Kusir tetap dilakukan pada siang tadi. Satu per satu barang-barang dari 10 rumah warga diangkut oleh personel TNI AD ke atas truk tronton. Tak ada perlawanan berarti saat proses pengosongan berlangsung.
 Petugas membubarkan warga yang membakar ban dan memblokade jalan saat aksi penolakan pengosongan rumah dinas TNI di Komplek Asrama Kodam, Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/5). ( CNN Indonesia/Mundri Winanto) |
Asisten Logistik Kodam Jaya Kolonel Tri Hascaryo mengatakan proses pengosongan tersebut yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur yang berlaku. Tri mengklaim telah melayangkan surat peringatan (SP) 1 hingga SP3 kepada warga.
Tri membenarkan sempat terjadi perlawanan dari warga atas upaya pengosongan yang dilakukan jajarannya pagi tadi. Meskipun demikian, Tri memahami reaksi warga yang rumahnya bakal dikosongkan hari ini.
"Tadi pagi sempat terjadi reaksi dari warga, saya rasa itu wajar karena rumah mereka terusik kan, mereka pasti melakukan perlawanan," ujarnya.
Warga menolak pengosongan rumah di kompleks tersebut lantaran proses banding yang dilakukan mereka masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sengketa tanah antara warga dan Kodam Jaya ini harus diselesaikan melalui mekanisme peradilan.
(arh/gil)